BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan Indonesia berada di ambang kehancuran akibat eksploitasi yang berlebihan selama kurun waktu lebih dari tiga dekade. Rakyat semakin terpinggirkan dan termarjinalkan hak-haknya untuk hidup yang layak. Selain itu, kelompok masyarakat yang paling rentan adalah penerima dampak terbesar dari adanya suatu kerusakan. Hal ini perlu untuk segera mengembalikan kedaulatan rakyat atas sumber-sumber kehidupan dan meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap ancaman atas sumber-sumber kehidupan mereka. UU 23/1997 mendefinisikan lingkungan hidup sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, secara eksplisit, dapat dinyatakan bahwa tingkat kelangsungan perikehidupan dan kesejahteran manusia ditentukan oleh kualitas lingkungan hidup.
Pada umumnya, di kota-kota besar terjadi pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang amat pesat, sehingga meningkatnya tempat-tempat pemukiman, transportasi, dan perindustrian dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri baik berupa sarana dan prasarana. Selain itu, kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidupnya memberi dampak yang positif dan negatif . Dampak negatifnya berupa kerugian bagi keseimbangan lingkungan hidup. Salah satu bentuk dampak negatifnya, yaitu sulitnya untuk memperoleh udara berkualitas baik dan bersih. Pencemaran udara yang terjadi merupakan masalah pencemaran lingkungan yang terberat bagi daerah perkotaan. Akibat pencemaran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kelestarian tanaman dan hewan, dapat merusak bahan-bahan, menurunkan daya penglihatan, serta menghasilkan bau yang tidak menyenangkan.
Oleh karena itu masyarakat perlu mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara tersebut sehingga masyarakat dapat meminimalisir sesuai dengan kebutuhan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan udara ?
2. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?
3. Apa sajakah jenis-jenis dari pencemaran udara?
C. Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari udara
2. Untuk mengetahui pengertian dari pencemaran udara
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pencemaran udara
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai kimia linkungan terkait dengan masalah pencemaran udara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air yang berupa uap air dan karbon dioksida. Udara sebagai salah satu unsur lingkungan merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara juga merupakan atmosfer yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sebagai pelindung bagi kehidupan di dunia ini (Rahmawati, 1997).
udara mengandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara yang normal merupakan campuran gas-gas meliputi 78 % N2; 20 % O2; 0,93 % Ar ; 0,03% CO2 dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan hidrogen (H2). Sebaliknya, apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Giddings (1973) mengemukakan bahwa atmosfir pada keadaan bersih dan kering akan didominasi oleh 4 gas penyusun atmosfir, yaitu 78,09% N2; 20,95% O2; 0,93% Ar; dan 0,032% CO2; sedangkan gas-gas lainnya sangat kecil konsentrasinya. Komposisi udara kering , yaitu semua uap air telah dihilangkan dan relatif konstan. Komposisi udara kering yang bersih dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel Komposisi udara kering dan bersih
Komponen Konsebtrasi dalam volume
(ppm)
Nitrogen (N2) 780.900 78,9
Oksigen (O2) 209.500 20,95
Argon (Ar) 9.300 0,93 9.300 0,93
Karbon dioksida (CO2) 320 0,032
Neon (Ne) 18 1,8 x 10-3 18 1,8 x 10-3
Helium (He) 5,2 5,2 x 10-4 5,2 5,2 x 10-4
Metana (CH4) 1,5 1,5 x 10-4 1,5 1,5 x 10-4
Kripton (Kr) 1,0 1,0 x 10-4 0,5 1,0 x 10-4
H2 0,2 5,0 x 10-5
H2O 0,1 2,0 x 10-5
CO 0,8 1,0 x 10-5
Xe 0,08 8,0 x 10-6
O3 0,2 2,0 x 10-6
NH3 0,006 6,0 x 10-7
NO2 0,001 1,0 x 10-7
NO 0,0006 6,0 x 10-8
SO2 0,0002 2,0 x 10-8
H2S 0,0002 2,0 x 10-8
B. Definisi Pencemaran Udara
Pencemaran (polusi) adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan. Sedang yang di maksud lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa faktor abiotik (benda mati) maupun faktor biotik (makhluk hidup). Sementara itu, yang dimaksud polutan adalah bahan pencemar lingkungan, dapat berupa bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme. Berikut adalah jenis pencemaran berdasarkan objeknya:
1. Pencemaran Air
2. Pencemaran Udara
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran udara (air pollution) : masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai kondisi atmosfer yang terdiri atas senyawa-senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi manusia, hewan, vegetasi, maupun benda lainnya.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dan lain-lain. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
C. Jenis-jenis Pencemaran Udara
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1. Golongan belerang terdiri dari sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfide (H2S) dan sulfat aerosol.
2. Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida (N2O), nitrogen monoksida (NO), amoniak (NH3) dan nitrogen dioksida (NO2).
3. Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), hidrokarbon .
4. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benzen, vinyl klorida, air raksa uap.
Hidrogen sulfide (H2S)
Hidrogen sulfide (H2S) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.
Hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen yang secara kimiawi terkait dengan air (H2O) karena oksigen dan sulfur berada dalam golongan yang sama di tabel periodik. Hidrogen sulfida merupakan asam lemah, terpisah dalam larutan aqueous (mengandung air) menjadi kation hidrogen H+ dan anion hidrosulfid HS−:
H2S → HS− + H+
Ka = 1.3×10−7 mol/L; pKa = 6.89.
Ion sulfid, S2−, dikenal dalam bentuk padatan tetapi tidak di dalam larutan aqueous (oksida). Konstanta disosiasi kedua dari hidrogen sulfida sering dinyatakan sekitar 10−13, tetapi sekarang disadari bahwa angka ini merupakan error yang disebabkan oleh oksidasi sulfur dalam larutan alkalin. Estimasi terakhir terbaik untuk pKa2 adalah 19 ±2. Gas Hydrogen Sulfide (H2S) sangat beracun dan mematikan, pekerjapekerja pada pemboran minyak dan gas bumi mempunyai resiko besar atas keluarnya gas H2S Pengetahuan Umum tentang (H2S) Hidrogen Sulfida (H2S) Adalah gas yang sangat beracun dan dapat melumpuhkan system pernapasan serta dapat dapat mematikan dalam beberapa menit. dalam jumlah sedikitpun gas H2S sangat berbahaya untuk kesehatan. Hidrogen Sulfida terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan organis oleh bakteri. Maka dari itu H2S terdapat dalam minyak dan gas bumi, selokan, air yang tergenang. Misalnya rawa-rawa dan juga terbentuk pada proses-proses industri maupun proses biologi lain. gas H2S ini merupakan gas yang sangat berbahaya, Selain selain flammable, gas H2S ini juga bersifat Toxic. Konsentrasi H2S di udara maksimum yang dizinkan sesuai dengan Occupational Safety and Health Association (OSHA) selama 8 jam kerja adalah 10 ppm (part per million) volume. Menurut OSHA, batas exposure jangka pendek (10 menit) untuk konsentrasi H2S adalah 15 ppm volume. Konsentrasi H2S yang sangat rendah (<1 ppm) dapat segera terdeteksi oleh manusia, dengan bau seperti telor busuk.
Kateristik H2S :
• Sangat beracun dan mematikan
• Tidak Berwarna
• Lebih Berat Dari udara sehingga cendrung berkumpul dan diam pada daerah yang rendah
• Dapat terbakar dengan nyala api berwarna biru dan hasil pembakarannya gas sulfur Dioksida (SO2)yang juga merupakan gas beracun
• Sangat Korosif mengakibatkan berkarat pada logam tertentu
• Pada konsentrasi yang rendah berbau seperti telur busuk dan dapat melumpuhkan indera penciuman manusia
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak atau gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan sampah. Efek fisik gas H2S terhadap manusia tergantung dari beberapa faktor, diantaranya adalah :
a. Lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S.
b. Frekuensi seseorang terpapar.
c. Besarnya konsentrasi H2S.
d. Daya tahan seseorang terhadap paparan H2S.
Tabel Tingkat konsentrasi H2S dan efek fisik gas H2S]
Tingkat H2S (PPM) Efek pada manusia
0.13 Bau minimal yang masih terasa
4.6 Mudah dideteksi,
bau yang sedang
10 Permulaan iritasi mata dan mulai berair
27
Bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi.
100
Batuk-batuk, iritasi mata dan indera penciuman sudah tidak berfungsi
200 - 300 Pembengkakan mata dan rasa kekeringan di tenggorokan
500 - 700 Kehilangan kesadaran dan bisa mematikan dalam waktu 30 - 1 jam
Lebih dari 700
Kehilangan kesadaran dengan cepat dan berlanjut kematian
Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejalagejala
sebagai berikut :
- Sakit kepala atau pusing
- Badan terasa lesu
- Hilangnya nafsu makan
- Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
- Batuk – batuk
- Kulit terasa perih
Metode mengurangi paparan gas H2S pada suatu area dapat dilakukan dengan meniupkan angin menggunakan kipas angin besar ( bug blower ) sehingga gas H2S akan terhambur. Kondisi ini mengakibatkan konsentrasi paparan gas H2S akan berkurang karena area paparan gas H2S akan melebar. Metode menetralisir gas H2S dapat dilakukan dengan Sulfur Recovery Unit, yaitu dengan suatu alat yang dapat menguraikan unsur Hidrogen dan Sulfur secara reaksi kimiawi. Penguraian ini akan menjadikan dua unsur netral atau tidak beracun. Hasil akhirnya Hidrogen akan dibuang dalam bentuk gas dan Sulfur ditampung dalam bentuk padat.
Ozon
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan lain dengan bahan pencemar udara Ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk diudara pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat didaerah panjang gelombang 240-320 nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon di daerah ultraviolet dan inframerah digunakan dalam metode-metode analitik.
trimolekul ozon
Gas yang terdiri dari tiga atom oksigen. Gas ini berwarna biru pucat pada temperature dan tekanan ruang, namun pada konsentasi yang ditemukan di atmosfer, ozon tidak berwarna. Ozon yang dianggap sebagai pencemar adalah ozon pada lapisan troposfer. Ozon pada lapisan ini disebut sebagai ozon permukaan dan dianggap berbahaya karena menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, tanaman, dan ekosistem. Ozon termasuk pencemar sekunder karena tidak diemisikan secara langsung oleh suatu sumber,melainkan terbentuk akibat reaksi dari sinar matahari dan udara yang mengandung CO, NOx, dan VOC. Ozon bersifat oksidator kuat yang dapat merugikan kesehatan manusia. Konsentrasi ozon sering berubah-ubah akibat beberapa factor seperti: kondisi iklim, meteorologis, serta keberadaan pencemar-pencemar primer yang bereaksi membentuk ozon. Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik.
Yang dimaksud dengan oksidan fotokimia meliputi Ozon, Nitrogen dioksida, dan peroksiasetilnitrat (PAN) karena lebih dari 90% total oksidan terdapat dalam bentuk ozon maka hasil monitoring udara ambien dinyatakan sebagai kadar ozon. Karena pengaruh pencemaran udara jenis oksidan cukup akut dan cepatnya perubahan pola pencemaran selama sehari dan dari suatu tempat ketempat lain, maka waktu dimana kadar Ozon paling tinggi secara umum ditentukan dalam pemantauan. Mencatat jumlah perjam per hari, perminggu, per musim atau per tahun selama kadar tertentu dilampaui juga merupakan cara yang berguna untuk melaporkan sejauh mana Ozon menjadi masalah. Kadar ozon alami yang berubah-ubah sesuai dengan musim pertahunnya berkisar antara 10–100 mg/m3 (0,005–0,05 ppm). Di wilayah pedesaan kadar ozon dapat menjadi tinggi karena adanya kiriman jarak jauh O3 dari udara yang berasal dari perkotaan. Didaerah perkotaan yang besar, tingkat ozon atau total oksidan maksimum 1 jam dapat berkisar dari 300–800 mg/m3 (0,15-0,40 ppm) atau lebih. 5–30% hasil pemantauan di beberapa kota besar didapatkan kadar oksida maksimum 1jam yang melampaui 200 mg/m3 (0,1 ppm).
Dampak Terhadap Kesehatan
Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Berikut baku mutu secara universal
Dampak Terhadap Lingkungan
Pencemar ozon dapat menyebabkan kerugian ekonomi akibat ausnya bahan atau material (tekstil, karet, kayu, logam, cat, dan sebagainya). Dampak terhadap tumbuh-tumbuhandapat berupa penurunan hasil pertanian dan kerusakan ekosistem seperti berkurangnya keanekaragaman hayati. Dampak yang dapat terjadi terhadap tanaman dan ekosistem, seperti:
1. Mempengaruhi produktifitas tanaman yang sensitive karena ozon membuat beberapatanaman rentan akan serangan penyakit, gangguan hama, dan cuaca buruk
2. Merusak daun pepohonan dan tanaman sehingga memperburuk penampilan tanaman hias dan mengurangi nilai jual sayur-mayur
3. Mengurangi hasil panen dan menghambat pertumbuhan hutan
Pengendalian
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi polusi ozon (sumber US EPA) yaitu :
1. Batasi penggunakan mobil selama siang dan awal malam hari di akhir musim semi, panas dan awal musim gugur.
2. Jangan menggunakan peralatan bertenaga bensin di lingkungan rumah selama waktu tersebut.
3. Jangan mengisi bensin mobil Anda selama waktu tersebut.
4. Jaga agar mesin mobil dirawat dengan baik.
5. Pastikan tekanan ban mobil anda sesuai dengan anjuran.
6. Gunakan produk yang ramah lingkungan: cat, pembersih dan peralatan kantor (beberapa bahan kimia ini adalah sumber VOC).
7. Menghemat energi.
Hidrokarbon (HC)
Karakteristik Hidrokarbon
Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan sifat fisik HC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC. HC adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan berbentuk cairan dan padatan.
HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu. Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus atau bercabang.
Menurut Soedomo (2001), hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa senyawa organic yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti ladang minyak, gas bumi geothermal. Umumnya hidrokarbon terdiri atas methana, ethan dan turunan-turunan senyawa alifatik dan aromatic. Hidrokarbon dinyatakan dengan hidrokarbon total (THC).
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat.
Sumber Dan Distribusi
Sebagai bahan pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. HC merupakan polutan primer karena dilepas ke udara ambien secara langsung, sedangkan oksidan fotokima merupakan polutan sekunder yang dihasilkan di atmosfir dari hasil reaksi-reaksi yang melibatkan polutan primer. Kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan cemaran dalam bentuk HC adalah industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan karet. Diperkirakan emisi industri sebesar 10 % berupa HC. Sumber HC dapat pula berasal dari sarana transportasi.
Kondisi mesin yang kurang baik akan menghasilkan HC. Pada umumnya pada pagi hari kadar HC di udara tinggi, namun pada siang hari menurun. Sore hari kadar HC akan meningkat dan kemudian menurun lagi pada malam hari. Adanya hidrokarbon di udara terutama metana, dapat berasal dari sumber-sumber alami terutama proses biologi aktivitas geothermal seperti explorasi dan pemanfaatan gas alam dan minyak bumi dan sebagainya Jumlah yang cukup besar juga berasal dari proses dekomposisi bahan organik pada permukaan tanah, Demikian juga pembuangan sampah, kebakaran hutan dan kegiatan manusia lainnya mempunyai peranan yang cukup besar dalam memproduksi gas hidrakarbon di atmosfir.
Dampak Kesehatan
Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.Pengaruh hidrokarbon aromatic pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Pengendalian Dampak
1. Mitigasi Dampak Hidrokarbon
Terdapat empat strategi dalam mitigasi dampak hidrokarbon :
• Kontrol emisi kendaraan bermotor, hal ini dapat dilakukan secara periodik.
• Kontrol emisi sumber stasioner seperti kilang minyak, petrokimia dengan menggunakan metode kondensasi, evaporasi, insenerasi, absorpsi dan subsitusi..
• Penghindaran reseptor dari daerah yang tercemar.
• Kontrol lingkungan (Controlled environment). Ada beberapa macam teknik yang telah digunakan untuk mengontrol emisi hidrokarbon dari sumbernya, yaitu insinerasi, adsorbsi, absorbsi dan kondensasi.
2. Alternatif penggunaan Bahan Bakar
Alternatif mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan menggunakan energi sinar matahari dan juga minyak-minyak sayuran (nabati). Kelebihan menggunakan bahan bakar alternatif ini adalah melakukan penghematan, karena per liter lebih murah dibanding bahan bakar pada umumnya, memiliki nilai tambah bagi Indonesia, dan ramah lingkungan, karena tidak akan menghasilkan gas-gas Hidrokarbon.
Antara lain dengan menggunakan:
• Minyak kelapa sawit .
Ternyata sumber hidrokarbon bisa didapat dalam minyak kelapa sawit atau biji-bijian yang lain.Padanya terdapat struktur trigliserida yang serupa dengan hidrokarbon minyak bumi, yang memungkinkan digunakan untuk mensubstitusi minyak bumi. Peran teknologi katalis sangat vital pada tahap ini karena mengubah struktur trigliserida menjadi produk yang saat ini disuplai oleh minyak bumi memerlukan katalis yang tepat. Turunan gliserida yang dapat menggantikan bahan yang disuplai dari minyak bumi ialah bahan baker (solar dan bensin) dan bahan baku petrokimia.
• Kedelai.
Sekelompok peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, mengklaim telah berhasil menciptakan sebuah mesin yang dapat digerakkan dengan bahan bakar diesel bercampur hidrogen. Menurut para penciptanya, jika 30 persen hidrogen ditambahkan ke dalam mesin pembakaran, hasilnya adalah pengurangan sekitar 70 persen karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon.
Pengendalian
1. Pencegahan
1.1 Sumber Bergerak
a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
b) Melakukan pengujian emisi secara berkala dan KIR kendaraan.
c) Memasang filter pada knalpot.
1.2 Sumber Tidak Bergerak
a) Memasang scruber pada cerobong asap.
b) Memodifikasi pada proses pembakaran.
1.3 Manusia
Apabila kadar oksidan dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (235 mg/Nm3 dengan waktu pengukuran 1jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a) Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b) Mengurangi aktifitas di luar rumah.
2. Penanggulangan
a) Mengganti peralatan yang rusak.
b) Mengatur pertukaran udara didalam ruang, seperti menggunakan exhaust-fan.
c) Bila jatuh korban keracunan maka lakukan :
• Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
• Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan makalah ini adalah
1. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi
2. Pencemaran udara (air pollution) : masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
3. Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1. Golongan belerang terdiri dari sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfide (H2S) dan sulfat aerosol.
2. Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida (N2O), nitrogen monoksida (NO), amoniak (NH3) dan nitrogen dioksida (NO2).
3. Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), hidrokarbon .
4. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benzen, vinyl klorida, air raksa uap.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 2008, http://klipingut.wordpress.com/2008/11/30/bahayanya-pencemaran-udara/, didownload tanggal 30 november 2013
Admin, 2012, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/pencemaran-udara-ambien/ (diakses pada tanggal 30 november 2013)
Anonim,2007,http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/mes/article/viewFile/15904/15896, didownload tanggal 30 november 2013
Anonim, 2010, http://www.kamase.org/?p=416, didownload tanggal 30 november 2013
Depkes, 2010, http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF, didownload tanggal 30 november 2013
Dizzy, 2007, http://dizzproperty.blogspot.com/2007/10/pencemaran-udara-oleh-hidrokarbon.html, didownload tanggal 30 november 2013
Pusarpedal, 2012, http://pusarpedal.menlh.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Laporan-Pengkajian-Baku-Mutu-Kualitas-Udara-Ambien.pdf (diakses pada tanggal 30 november 2013)
Wikipedia,2010, http://id.wikipedia.org/hidrogen Sulfida.htm di akses tanggal 30 november 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar