Jumat, 01 November 2013

Rezeki dan Jodoh

Rezeki kita sudah tertulis di Lauhful Mahfuzh. Mau diambil lewat jalan halal atau haram, dapatnya segitu juga. Yang beda, rasa berkahnya. Jodoh Kita sudah tertulis di Lauful Mahfuzh. Mau diambil lewat jalan halal atau haram dapatnya segitu juga. Yang beda, rasa berkahnya. Keduanya bukan tentang apa, berapa atau siapa;tapi BAGAIMANA Allah memberikan;diulur dengan lembut dan mesra atau dilempar penuh murka?. Maka layakkanlah diri di hadapan-Nya untuk dianugerahi rezeki dan jodoh dalam serah terima paling sakral;mesra , penuh cinta, berkah dan bermakna

Rezeki dan jodoh ditangan Allah. Tetapi jika tak diambil-ambil ya tetap ditangan Allah terus. Ikhtiyar suci dan do'a mengiba mendekatkan keduanya. Setiap orang memiliki jodohnya, Jika takdir dunia tak menyatukannya atau malah melekatkan pada yg tak sejalan;surga kelak mempertemukan. Jodoh Nuh dan Luth bukan istri mereka, Jodoh Aisyah istri Firaun bukanlah suaminya. Maryam ibunda ISa pun kelak bertemu jodohnya. Jodoh abu lahab itu agaknya Ummu Jamil, sebab mereka kekal hingga neraka. Jodoh Sulaiman agaknya Balqis, mereka bersama mengabdi pada-Nya.

Di surah An-Nuur ayat 26; diri ialah cermin jodoh hati. Yang baik-baik jadilah jodoh yang baik-baik, Yang nista-nista jumpalah yang keji-keji. Tentu makna ayat itu adalah peringatan dan kerangka ikhtiyar; cara menjemput jodoh terbaik adalah dengan bmembaikan diri di tiap bilangan hari. Yang menjemput pasangan dengan menggoda matanya; bersiaplah mendapatkan ia tak tahan atas jebakan kejelitaan lain. Tiap masa lalu buram yang tersesal dalam taubat suci, semoga jadi jalan mengantar kita pada kelayakan mendapat jodoh yang terbaik.

Jodoh tetap misteri, syukuri ketidaktahuan itu dengan merencanakan dan mengupayakan yang terbaik menuju pernikahan suci di dunia yang fana. Selanjutnya, tugas besar kita adalah melestarikan perjodohan itu hingga ke syurga; meniti rumah tangga, sabar-syukur dalam baraqah dan ridho-Nya

Rumus keberpasangan tak selalu sama;(1) ada dua arus sungai yang bertemu, bergabung mengalir menjadi satu. Itu namanya KESAMAAN. Rumus keberpasangan (2) ada juga panas menggelegak bertemu dingin membekukan; menjadi hangat yang syahdu. Itu KESEIMBANGAN. Rumus keberpasangan ke (3) adalah lautan yang teduh yang berjumpa angin berderu; menjadi badai yang dahsyat. Itu PERPADUAN

Berharap akan sosok boleh saja, tapi jika Allah pilihkan yang lebih baik, lebih kaya, lebih rupawan darinya dampingi kita, jangan menolak. Nabi Anjurkan nazhar;melihat calon pasangan sebelum menikah. Tentu untuk temukan hal yang menarik. bukan cacat-cela. Tajamkan mata batin kita

Dalam hidup bersama dalam ikatan suci yang kita ikrarkan bersama "jodoh" kita, hijrahkan cinta dari kata benda menjadi kata kerja, kalimat amal. DI titian hari-hari setelah akad suci, hijrahkan rasa dari jatuh cinta menjadi bangun cinta; pastikan jadi megah istana, tinggi gapai syurga. Istri dan suami sejatinya tak saling memiliki, Kita hanya saling dititipi. Maka salinglah menjaga dalam menggenapkan agama; menaati-Nya

Salim A Fillah  "Menyimak Kicau Merajut Makna"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar