BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetakmaupunelektroniklain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan surat kabar. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan perumusan masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian dalam ilmu pengetahuan di dalam perpustakaan ?
2. Bagaimana cara penelusuran kepustakaan ?
3. Bagaimana mencari literatur di internet ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka didapatkan tujuan :
1. Untuk mengetahui pengorganisasian dalam ilmu pengetahuan di dalam perpustakaan
2. Untuk mengetahui cara penelusuran kepustakaan
3. Untuk mengetahui cara mencari literatur di internet
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan manfaat :
1. Sebagai referensi dalam penelusuran kepustakaan.
2. Menambah pengetahuan tentang cara menelusuri buku di perpustakaan bagi siswa maupun mahasiswa secara cepat dan tepat.
BAB II
PENELUSURAN KEPUSTAKAAN
A. Pengertian pengorganisasian ilmu pengetahuan di dalam perpustakaan
Sebelum melakukan penelusuran kepustakaan, anda perlu mengetahui terlebih dahulu pengorganisasian ilmu pengetahuan di dalam perpustakaan. Ruang perpustakaan terdiri dari:
• Ruang refensi: dimana dapat diperoleh petunjuk yang bersifat umum dan sangat luas. Di dalam ruang ini terdapat ensiklopedi, berbagai kamus, alamanak, buku indeks dan sebagainya
• Ruang baca, dimana berbagai majalah dan surat kabar, yang dapat memberikan bahan/materi/informasi yang sangat “up to date”
• Ruang buku dimana terdapat kumpulan buku, bila jumlah buku sangat besar, maka untuk ketertiban pelayanan, disediakan tempat atau laci kecil dalam bentuk lemari untuk menyimpan kartu katalog
Dalam lemari yang berisi kartu katalog dapat diperoleh 3 macam kartu yang memuat keterangan sedemikian rupa yang dapat mempermudah anda untuk menemukan sebuah buku yaitu:
a) Kartu penulis (memuat nama penulis buku untuk karangan tertentu), kartu ini dipergunakan apabila anda ingin membaca misalnya tulisan Prof X, tetapi tidak mwngwtahui nama buku-buku yang pernah ditulisnya
b) Kartu judul (memuat judul karangan ), kartu ini dipergunakan apabila anda ingin membaca buku tertentu, tetapi tidak mengetahui nama penulisnya.
c) Kartu pokok (mwmuat pokok karangan ), kartu ini dipergunakan apabila anda ingin mengetahui isi buku, penulis buku dengan judul tertentu. Kartu pokok ini akan sering anda pergunakan dalam penelusuran kepustakaan
Pada umumnya ketiga jenis kartu di atas memuat dengan lengkap nama penulis, nama buku, penertbit, tempat diterbitkan, tahun penerbitan, dan keterangan lain yang diangap perlu.
Nomor kode yang dicantumkan pada setiap kartu diatas perlu diperhatikan, karena nomor kode tersebut sangat membantu anda dan petugas perpustakaan dalam pemimpinan buku
Buku-buku yang terdapat di dalam perpustakaan diklasifikasikan menurut sistem Dewey atau sistem Library of Congress. Perpustakaan di Indonesia umumnya mempergunakan sistem Dewey yang sederhana dan praktis.
Publikasi yang terdapat dalam perpustakaan dibagi menjadi 9 golongan, ditambah 1 golongan yang memuat hasil penerbitan yang bersifat umum
Sistem penggolongan Dewey
Dalam Sistem Dewey Buku dikelompokkan menjadi 9 golongan
Golongan tersebut adalah:
000- 099 – umum
100 - 199 – filsafat
200 -299 – agama
300 – 399 - pengetahuan sosial
400 – 499 - bahasa
500 - 599 – pengetahuan alam
600 – 699 – teknologi
700 - 799 – seni
800 – 899 – kesusastraan
900 – 999 – sejarah
Sistem penggolongan Library of Congress
Sistem klasifikasi ini semula digunakan oleh perpustakaan kongres Amerika Serikat. Sistem klasifikasi ini digunakan karena adanya kepentingan perpustakaan “Kongres Amerika” yang memiliki koleksi yang begitu besar jika menggunakan sistem klasifikasi yang lain akan dirasa kurang sesuai. Pada tahun 1899 perpustakaan kongres tersebut yang dikepalai oleh Dr. Herbert Puitman yang telah mengadakan perubahan besar-besaran karena pengaruh sistem klasifikasi Melvile Louise Kossuth Dewey.
Sistem klasifikasi ini menggunakan kode huruf untuk menunjukkan subjek tertentu. Sistem ini membagi semua pengetahuan ke dua puluh satu kelas dasar , masing-masing diidentifikasi oleh satu huruf dari alfabet. Sebagian besar kelas abjad dibagi lagi menjadi subkelas yang lebih spesifik, diidentifikasi oleh dua huruf, atau kadang-kadang tiga huruf. Misalnya, kelas N, Seni, memiliki subkelas NA, Arsitektur, NB, Patung, ND, Lukisan, serta beberapa subkelas lainnya. Setiap subkelas mencakup pengaturan yang dapat disesuaikan dengan hirarkis topik yang berkaitan dengan subkelas, dari yang umum ke yang lebih spesifik. Topik individu sering dipecah berdasarkan tempat-tempat tertentu, periode waktu, atau bentuk bibliografi (seperti majalah, biografi, dll). Setiap topik (sering disebut sebagai keterangan) diberikan sebuah nomor tunggal atau rentang angka. Bilangan bulat yang digunakan dalam LCC dapat berkisar dari satu sampai empat digit, dan dapat diperpanjang dengan menggunakan angka desimal. Beberapa subtopik muncul dalam abjad, bukan hirarkis, daftar dan diwakili oleh angka desimal yang menggabungkan huruf alfabet dengan angka, misalnya. B72 atau. K535. Hubungan antara topik di LCC ditunjukkan bukan oleh nomor yang digunakan untuknya, tetapi dengan Indentasi subtopik di bawah topik yang lebih besar bahwa mereka adalah bagian dari, seperti garis. Dalam hal ini, berbeda dari sistem klasifikasi hirarkis yang lebih ketat, seperti Klasifikasi Desimal Dewey , di mana hubungan hirarkis antara topik ditunjukkan oleh angka-angka yang dapat terus dibagi.
A Bidang Umum
AC Koleksi
AE Ensiklopedia
AG Kamus
AI Indeks
AM Museum
AN Koran
AP Majalah
AS Akademi dan masyarakat belajar
AY Buku tahunan. Almanak. Direktori
AZ Sejarah beasiswa. Humaniora
B Filsafat. Psikologi. Agama
B Filsafat (Umum)
BC Logika
BD Filsafat spekulatif
BF Psikologi
BH Estetika
BJ Etika
BL Agama. Mitologi. Rationism
BM Agama Yahudi
BP Islam. Bahaism. Teosofi, dll
BQ Agama Budha
BR Kekristenan
BS Alkitab
BT Teologi doktrinal
BV Teologi Praktis
BX Denominasi Kristen
C Ilmu sejarah (Umum)
CB Sejarah peradaban
CC Arkeologi
CD Kepandaian diplomatik. Arsip. Segel
CE Kronologi teknis. Kalender
CJ Pengetahuan tentang pengumpulan mata uang
CN Prasasti. Epigrafi
CR Heraldik
CS Silsilah
CT Biografi (Umum)
D Sejarah (Umum). Eropa (Umum)
DA Britania Raya
DAW Eropa Tengah
DB Austria. Hongaria. Cekoslowakia
DC Perancis
DD Jerman
DE Yunani-Romawi Dunia
DF Yunani
DG Italia
DH Low Countries. Negara-negara Benelux
DJ Belanda (Holland)
DJK Eropa Timur (Umum)
DK Rusia. Uni Soviet. Mantan Republik Soviet. Polandia
DL Eropa Utara. Skandinavia
DP Spanyol. Portugal
DQ Swiss
DR Semenanjung Balkan. Turki
DS Asia
DT Afrika
DU Oseania (Laut Selatan)
DX Gipsi
E -F Sejarah: Amerika
E Amerika Serikat (Umum)
F Amerika Serikat sejarah lokal. Kanada. Amerika Latin
G Geografi. Antropologi. Rekreasi
G Geografi (Umum). Atlas. Peta
GA Geografi matematika. Pemetaan
GB Geografi fisik
GC Ilmu samudra
GE Ilmu lingkungan
GF Ekologi manusia. Antropogeografi
GN Antropologi
GR Cerita rakyat
GT Sikap dan Kebiasaan (Umum)
GV Rekreasi Hiburan
H Ilmu Sosial
H Ilmu Sosial (Umum)
HA Statistika
HB Teori ekonomi. Demografi
HC Sejarah ekonomi dan kondisi
HD Industri. Pemanfaatan lahan. Tenaga kerja
HE Transportasi dan komunikasi
HF Perdagangan
HG Keuangan
HJ Keuangan publik
HM Sosiologi (Umum)
HN Sejarah dan kondisi sosial. Masalah sosial. Reformasi sosial
HQ Keluarga. Pernikahan. Perempuan
HS Masyarakat: rahasia, hati, dll
HT Komunitas. Kelas. Balapan
HV Patologi sosial. Kesejahteraan sosial dan masyarakat
HX Sosialisme. Komunisme. Anarkisme
J Ilmu Politik
J Makalah legislatif dan eksekutif
JA Ilmu politik (Umum)
JC Teori politik
JF Lembaga politik dan administrasi publik – Umum
JK Lembaga politik dan administrasi publik – Amerika Serikat
JL Lembaga politik dan administrasi publik – Kanada. Amerika Latin
JN Lembaga politik dan administrasi publik – Eropa
JQ Lembaga politik dan administrasi publik – Asia. Afrika. Australia. Pacific Area
JS Pemerintah daerah. Pemerintah Kota
JV Koloni dan penjajahan. Emigrasi dan imigrasi. Migrasi internasional
JZ Hubungan internasional
K Hukum
K Umum. Perbandingan dan hukum yang seragam. Yurisprudensi
KBR-KBU Hukum agama dan Hukum Gereja Katolik Roma;. Tahta Suci
KD Inggris dan Irlandia
KDZ Amerika. Amerika Utara
KE Kanada
KF Amerika Serikat
KG Amerika Latin. Amerika Tengah. Hindia Barat
KH Amerika Selatan
KJ-KK Eropa
KL-KW Asia. Afrika. Wilayah Pasifik. Antartika
KZ Hukum negara
L Pendidikan
L Pendidikan (Umum)
LA Sejarah pendidikan
BK Teori dan praktek pendidikan
LC Aspek khusus pendidikan
LD Lembaga individu – Amerika Serikat
LE Lembaga individu – Amerika (kecuali Amerika Serikat)
LF Masing-masing institusi – Eropa
LG Lembaga individu – Asia. Afrika. Oceania
LH Perguruan tinggi dan sekolah majalah dan koran
LJ Persaudaraan mahasiswa dan masyarakat, Amerika Serikat
LT Buku teks
M Musik
M Karya musik
ML Literatur tentang musik
MT Instruksi musik dan studi
N Seni Rupa
N seni visual (Umum)
NA Arsitektur
NB Patung
NC Menggambar. Desain. Ilustrasi
ND Lukisan
NE Media cetak
NK Seni dekoratif. Seni Terapan
NX Seni pada umumnya
P Bahasa dan Sastra
P Filologi. Ilmu bahasa
PA Bahasa Yunani dan Latin dan literatur
PB Bahasa modern (Umum). Bahasa Celtic
PC Bahasa Romantis
PD Bahasa Jerman (Umum). Bahasa Skandinavia
PE Bahasa Inggris
PF Bahasa Jerman Barat
PG Slavia, Baltik, bahasa Albania dan sastra
PH Uralic, bahasa Basque dan literatur
PJ Oriental filologi dan sastra (Umum). Bahasa Semit dan sastra
PK Bahasa Indo-Iran dan literatur
PL Bahasa dan sastra Asia Timur, Afrika, Oceania
PM Hyperborean, India, dan bahasa Buatan
PN Sastra (Umum)
PQ Literatur Perancis, Italia, Spanyol dan Portugis
PR Sastra Inggris
PS Sastra Amerika
PT Literatur Jerman
PZ Fiksi dan sastra belles Juvenile
Q Ilmu
Q Sains (Umum)
QA Matematika
QB Astronomi
QC Fisika
QD Kimia
QE Geologi
QH sejarah ilmu alam. Biologi
QK Botani
QL Ilmu hewan
QM Anatomi manusia
QP Fisiologi
QR Mikrobiologi
R Obat
R Kedokteran (Umum)
RA Aspek publik obat
RB Patologi
RC Obat internal
RD Operasi
RE Ophthalmology
RF Otorhinolaryngology
RG Ginekologi dan kebidanan
RJ Pediatri
RK Kedokteran gigi
RL Dermatologi
RM Therapeutics. Ilmu farmasi
RS Farmasi dan materia medica
RT Perawatan
RV Botani, Thomsonian, dan obat-obatan eklektik
RX Homoeopati
RZ Sistem lain obat
S Pertanian
S Pertanian (Umum)
SB Budaya Tanaman
SD Kehutanan
SF Budaya Hewan
SH Budidaya. Perikanan. Angling
SK Berburu olahraga
T Teknologi
T Teknologi (Umum)
TA Rekayasa (umum). Teknik sipil
TC Rekayasa hidrolik. Samudera rekayasa
TD Teknologi lingkungan. Sanitary engineering
TE Rekayasa jalan raya. Jalan dan trotoar
TF Rekayasa dan operasi kereta api
TG Rekayasa jembatan
TH Konstruksi bangunan
TJ Teknik mesin dan mesin
TK Teknik listrik. Elektronik. Teknik nuklir
TL Kendaraan bermotor. Aeronautika. Astronautika
TN Teknik pertambangan. Metalurgi
TP Teknologi kimia
TR Fotografi
TS Manufaktur
TT Kerajinan. Seni dan kerajinan tangan
TX Rumah ekonomi. Industri perhotelan
U Ilmu Militer
U Ilmu militer (Umum)
UA Tentara: Organisasi, distribusi, situasi militer
UB Pemerintahan militer
UC Pemeliharaan dan transportasi
UD Infanteri
UE Kavaleri. Baja
UF Artileri
UG Teknik militer. Angkatan Udara
UH Layanan lain
V Ilmu Kelautan (untuk Naval History, lihat D – F )
V Ilmu kelautan (Umum)
VA Angkatan laut: Organisasi, distribusi, situasi angkatan laut
VB Administrasi kelautan
VC Pemeliharaan angkatan laut
VD Pelaut angkatan laut
VE Marinir
VF Persenjataan angkatan laut
VG Layanan Minor angkatan laut
VK Navigasi. Laut perdagangan
VM Arsitektur angkatan laut. Kapal. Marine engineering
Z Bibliografi dan Ilmu Perpustakaan
Z Buku. Menulis. Paleografi. Buku Industries. Perdagangan. Perpustakaan. Bibliografi
ZA Sumber daya Informasi (Umum)
B. Langkah-langkah penelusuran kepustakaan
Perhatikanlah contoh kartu penulis berikut
Bagaimanalah langkah-langkah dalam penelusuran kepustakaan?
Pertama-tama anda perlu meneliti kartu pokok yang sama atau ada hubungannya dengan rencana pokok karangan ilmiah yang akan anda susun. Catatlah semua nomor katalog yang anda anggap sesuai dan berguna. Bila anda menemukan nama penulis terkenal yang bukunya akan ada baca, carilah nama tersebut di dalam kartu penulis. Catatlah semua keterangan mengenai buku karangannya. Daftar buku yang anda peroleh tersebut merupakan bibliografi kerja, karena dapat dijadikan landasan untuk penelusuran selanjutnya.
Selanjutnya anda dapat meninjau buku sesuai dengan bibliografi kerja yang telah ditentukan, serta meneliti buku tersebut secara singkat untuk menentukan apakah buku itu perlu dipergunakan selanjutnya. Dengan demikian, akhirnya anda memperoleh daftar buku yang disebut bibliografi fungsional yang memuat informasi, keterangan yang secara langsung berguna bagi anda
Bahan materi yang anda pergunakan atau anda kutip akan bersumber dari buku tertentu, sehingga pada akhir penulisan akan anda peroleh bibliografi akhir yang dapat dicantumkan di akhir karangan.
Dari uraian diatas telah anda ketahui bahwa anda perlu mengutip dan membuat catatan mengenai bahan materi dari berbagai referensi. Membuat catatan mengenai bahan materi dari berbagai referensi. Membuat catatan tersebut haruslah secara selektif, artinya hanya materi/bahan yang tepat dan sesuai bagi keperluan anda. Untuk menentukan mutu serta urgensi kutipan atau catatan yang anda buat, perlu diperhatikan apakah materi/bahan tersebut perlu untuk menunjang pokok pikiran yang terdapat dalam outline
Membuat kutipan/catatan dapat anda lakukan pada sebuah buku tulis atau pada sehelai kartu yang agak tebal, berukuran 10 x 15 cm. Sistem buku ini cukup efisien apabila bahan/materi yang diperlukan untuk karangan tidak banyak. Sistem kartu yang mempergunakan kartu (10 x 15 cm) biasa dipergunakan oleh peneliti dan penulis profesional, yang juga besar faedah bila anda ikuti.
Perhatikan pola kartu catatan berikut
1 = nama buku dan nama penulis buku yang dibaca
2 = sifat catatan yaitu ikhtisar, kutipan, ulasan
3 = pokok persoalan yang dinyatakan dengan sebuah perkataan
4 = halaman yang dikutip
5 = catatan
Kartu catatan yang anda peroleh dapat disusun menurut nama penulis secara alphabet, atau dapat pula anda susun menurut pokok catatannyasehingga dapat memberi kemudahan bagi anda.
Pada kartu catatan anda lihat istilah jenis/sifat catatan. Dikenal 3 jenis catatan yaitu:
1) Ikhtisar adalah kerangka dasar dari sesuatu bacaan yang memuat garis besar pokok, dan hal-hal yang mendasar dalam bacaan tersebut
2) Kutipan adalah bahan/materi yang diambil secara utuh dari suatu referensi
3) Ulasan merupakan pernyataan buah pikiran yang timbul bila seseorang membaca bahan materi tertentu
Di samping mempergunakan penelusuran/penyelidikan kepustakaan (library search) yang telah dibicarakan, informasi, keterangan serta data dapat diperoleh melalui penelitian lapangan (field research ) yaitu data ditengah masyarakat, atau dalam laboratorium
C. Cara mencari literatur di Internet
Dari http://kursniper.wordpress.com/2013/02/19/5-jurus-mencari-literatur-skripsi/
Jurus 1. Pakai kata kunci sebagai kompas.
Mencari literatur/referensi ibarat kita menjelajah hutan belantara tak dikenal. Nah, pertama-tama supaya tidak kesasar, kita harus punya kompas. Kompas ini yang akan menuntun kita supaya tidak kesasar di hutan belantara. Kompas itu adalah kata kunci dalam Rumusan masalah, Tujuan penelitian atau hipotesis penelitian kita. Misalnya kalau anda meneliti tentang Kecemasan dalam olahraga, gunakan kata “kecemasan” dan “olahraga” sebagai penuntun anda dalam mencari literatur. Persempit pencarian hanya dengan mencari kata-kata kunci yang dibutuhkan (atau sekiranya berhubungan dalam penelitian. Misalnya, dari contoh Kecemasan tadi, kita juga
bisa mencari literatur dengan kata kunci “respon fisiologis kecemasan”, “teori kecemasan dalam olahraga”, “penyebab kecemasan dalam olahraga”,”dampak kecemasan dalam olaharaga”…. Dan sebagainya. Jadi jangan sampai tersesat di dunia maya atau di buku literatur Inggris… cukup cari yang anda butuhkan saja .
Apabila anda mencari di internet, agar lebih efisien saat bertanya (browsing) lewat mbah Google, gunakan menu “Advanced search” yang ada di pojok kiri bawah. Isi tahun, bahasa, format file, negara, sesuai kebutuhan anda. Biasanya litreatur jurnal dan e-book berbentuk pdf, jadi anda tinggal memilih opsi pdf di format.
Catatan: Kalau mencari di Internet, jangan menggunakan Wikipedia atau blog yang nggak jelas sumbernya. Lupakan, tulisan kamu pasti akan ditolak dosen pembimbing. Berikut ada beberapa link open journal bidang ilmu olahraga yang bisa diakses secara bebas, gratis, dan fulltext.
Jurus 2. Gunakan “peta” di dalam buku (Daftar Isi, Index dan Glossary).
Ini jurus “potong kompas” lain untuk mengefisienkan waktu dan tenaga anda dalam mencari kata kunci. Setiap buku pasti punya daftar isi. Nah, daripada membaca dari bab I, langsung saja anda lihat di daftar isi bab berapa yang membahas kata kunci itu tadi. Misalnya kalau saya meneliti kecemasan dalam olahraga, saya akan membuka halaman daftar isi, kemudian melihat bab yang berhubungan dengan kecemasan halaman berapa, lalu segera buka halaman itu.
Cara lain yang bahkan lebih efektif adalah menggunakan
Index (atau Indeks, dalam bahasa Indonesia). Apa itu Index? Index adalah kumpulan istilah yang tercantum dalam buku tersebut berikut nomor halaman yang mencantumkan istilah tersebut. Index biasanya terdapat di halaman belakang buku, tercantum secara alfabetis dari A-Z. Misalnya, kalau kita mencari istilah Anxiety (kecemasan), kita tinggal lihat di Index halaman berapa saja yang mencantumkan istilah itu, lalu tinggal meluncur saja ke halaman yg ditunjukkan index. Umumnya buku berbahasa Indonesia jarang mencantumkan Index, tetapi kalau buku bahasa Inggris pasti ada Index-nya.
Kebanyakan mahasiswa memang ketakutan dengan literature buku tebal (apalagi yang berbahasa Inggris)… tapi takutnya kan karena tidak terbiasa dan karena tebalnya itu. Daftar isi dan Index adalah sebuah peta untuk mencari kata kunci yang kita cari…. Dan kalau kita sudah tahu petanya, jangan takut pusing atau kesasar, toh buku tebal bahkan yang berbahasa Inggris tidak akan menggigit …
Jurus 3. Jadilah detektif; telusuri satu petunjuk ke petunjuk lainnya
Untuk memecahkan kasus, seorang detektif akan menelusuri satu petunjuk ke petunjuk lainnya. Sama juga dengan mencari literatur. Kalau kita tidak tahu bagaimana mencari literaturnya, kemana harus pergi dan ngapain, maka jadilah seorang detektif.
Carilah skripsi atau jurnal penelitian yang berkaitan dengan penelitian anda, kemudian selalu perhatikan kutipan. Misalnya, kalau penelitian kita tentang Kecemasan dan sedang mencari literaturnya, kita cari kutipan yang berhubungan dengan kecemasan. Misalnya kita temukan di Kajian Pustaka :
… .. kecemasan berkaitan dengan kepribadian, motivasi dan keteguhan mental seorang atlit (Sugeng, 2001). Kecemasan juga berkaitan dengan kedisiplinan dan komitmen (Tati, 2003).
Nah, catat “Sugeng, 2001” dan “Tati, 2003” itu dalam buku catatan anda. Lalu langsung buka halaman Referensi atau Daftar Pustaka, cari nama Sugeng, 2001 dan Tati, 2003 disana:
Sugeng, Rahmat. 2001. Psikologi Olahraga dan Pendidikan Jasmani. Bandung; CV Nijar Ilakes
Tati, Wardoyo. 2003. Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan Regulasi Diri pada Atlit Remaja klub Voli Spartan Malang. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Skripsi: tidak diterbitkan.
Nah, selanjutnya kita tinggal mencari dua literatur tersebut di perpustakaan, toko buku, atau internet. Satu tips kalau mencari l
Jurus 4. Jelajahi Wilayah Baru, lintas didiplin ilmu
Terkadangkala, kesulitan mencari literature ditemukan karena topic penelitian kita jarang dilakukan, sehingga kita perlu untuk mencari di ilmu lain (lintas bidang ilmu). Misalnya, ada kasus seorang mahasiswa olahraga meneliti pengaruh latihan aerobic pada glikolisis darah dengan menggunakan mencit (tikus) sebagai eksperimen. Ia kesulitan dengan literaturnya; kemudian ia mencari literature di Fakultas lain, yaitu Fakultas MIPA, Farmasi atau Kedokteran dimana eksperimen dengan tikus banyak dilakukan. Ternyata, di perpustakaan fakultas MIPA ia menemukan banyak skripsi yang mirip yang Kajian Pustakanya bisa digunakan sebagai literatur.
Contoh lain, seorang mahassiwa psikologi yang skripsinya meneliti aspek-aspek psikologis yang berperan dalam memilih program acara TV. Untuk literatur tentang media televisi, ia mencari litretaur di jurusan Ilmu Komunikasi dan Diskomvis (Disain Komunikasi Visual); dan karena analisis statistikanya sangat sulit, ia juga mencari literature di jurusan Statistik, bahkan berkonsultasi dengan dosen statistik. Belum cukup, ia mengirim email ke seorang professor di Perguruan Tinggi lain yang ahli media TV untuk berkonsultasi mengenai penelitiannya.
Wow ! Inilah contoh sikap pantang menyerah. Bahkan dengan mencari literature skripsi saja, kemampuan anda mencari jaringan juga diuji disini.
Jurus 5. Kalau terpojok, pakai sumber kedua
Menggunakan sumber kedua adalah menggunakan buku referensi atau tulisan orang lain yang mengutip literature lain sebelumnya. Contohnya, bila kita meneliti iskripsi tentang kecemasan, kita boleh saja mengutip bab II Tinjauan Pustaka tentang kecemasan dari skripsi orang lain yang topic penelitiannya sama; karena dalam penelitian pasti membutuhkan banyak referensi, peneliti pasti harus membaca banyak buku dan menringkasnya/mengutipnya ke dalam tinjauan pustaka (bab II). Nah, boleh-boleh saja kalau kita mau memebaca dan mengutipnya dalam bab II/Tinjauan pustaka kita, dengan catatan, penulisnya WAJIB dicantumkan. Misalnya kalau dalam Skripsi Tati Wardoyo (tahun 2003) yang meneliti hubungan kecemasan dengan pengelolaan diri, kita boleh mengutipnya dengan ;
…kecemasan adalah suatu state atau kondisi yang dinilai menakutkan atau mengganggu kenyamanan seseorang (Atkinsson, 2000). Ada dua jenis kecemasan, yaitu State anxiety dan Trait Anxienty (Spielberger, 2001).
Kita boeh saja memepelajari makna kecemasan dari bab II penelitian itu, kemudian mencantumkannya ke dalam bab II penelitian kita dengan cara:
…kecemasan adalah suatu state atau kondisi yang dinilai menakutkan atau mengganggu kenyamanan seseorang (Atkinsson, 2000 dalam Wardoyo, 2003). Ada dua jenis kecemasan, yaitu State anxiety dan Trait Anxienty (Spielberger, 2001 dalam Wardoyo, 2003).
Tetapi, tentu saja tidak boleh hanya semata-mata satu sumber penelitian saja. Yang lebih baik adalah mencantumkan beberapa sumber.
…kecemasan adalah suatu state atau kondisi yang dinilai menakutkan atau mengganggu kenyamanan seseorang (Atkinsson, 2000 dalam Wardoyo, 2003). Dalam olahraga, kecemasan adalah suatu kondisi yang dianggap mengancam dan dapat memepengaruhi penampilan olahraga, namun merupakan satu factor yang harus ada agar atlet memeiliki suatu dorongan untuk berprestasi maksimal demi mempertahankan harga dirinya (Bambang, 1998 dalam Muklis, 2000).
Cara ini menuntut kecermatan kita dalam memilah informasi, tetapi kekurangannya adalah cara ini tidak memberikan kita gambaran jelas mengenai teori yang ingin diulas. Namanya juga sumber kedua, kredibilitasnya masih harus dipertanyakan. Selain itu, resiko hanya menggunakan literature sumber kedua adalah membuat kita terlihat seperti “tidak membaca buku referensi yang sesungguhnya”, alias cuma nunut tulisannya orang lain saja. Padahal, untuk memahami penelitian, kita sebaiknya sangat memahami teori yang berkaitan melalui referensi-referensi. Untuk penelitian S2 dan S3, serta karya yang dipublikasikan ke jurnal, lebih baik menghindari cara ini, karena untuk level penelitian yang lebih tinggi, anda diharuskan benar-benar menguasai konsep melalui sumber pertama.
Dari http://fortius-viko.blogspot.com/2011/02/cara-mencari-literatur-ilmiah-di.html
1. Mencari literatur via google.
Anda cukup memasukkan kata kunci artikel atau paten yang ingin dicari, kemudian tambahkan .pdf di akhir kalimatnya. Google akan segera menampilkan hasil-hasil yang relevan dalam bentuk pdf format. Biasanya yang ditampilkan ini adalah free artikel, artikel berbayar yang diupload kembali oleh seseorang, artikel dari situs authornya dll. Anda tinggal mengklik link pdf tersebut untuk mendownload.
2. Menggunakan google scholar
Google scholar merupakan sebuah fitur layanan google untuk masyarakat ilmiah. Dengan memasukkan kata kunci yang berhubungan dengan penelitian kita, google scholar akan mengumpulkan semua dokumen berbentuk artikel dari seluruh dunia, baik perpustakaan online, free from publisher maupun institusi penelitian. Beberapa hasil penelitian dapat didownload secara gratis. Untuk IP Address Indonesia, google scholar beralamat di google.scholar.co.id.
3. Meminta artikel dari teman di luar negeri
Universitas di Negara maju biasanya sudah memiliki langganan jurnal online secara permanen. Mahasiswanya dapat mengakses jurnal tersebut dengan gratis menggunakan IP Address kampus. Semakin terkenal kampusnya, maka semakin banyak dan variatif langganan jurnal yang disediakannya. Contohnya Pensylvannia Universitymenyediakan akses ke jurnal-jurnal keluaran American Chemical Society (ACS), Elsevier, Springerlink, dan Kluwer publisher.
Anda tinggal mencari rekan yang berkuliah di kampus bersangkutan, baik orang Indonesia ataupun bukan. Akrabkan dulu diri anda dengan mereka selama 3-4 kali email, kemudian silahkan ajukan permohonan bantuan mendownload jurnal. Cara lainnya adalah bergabung dengan milis yang khusus menyediakan bantuan untuk mengunduh artikel ilmiah. Foundernya adalah mahasiswa kita yang kuliah di luar negeri. Anda tinggal bergabung ke milis, kirimkan request, kemudian member lain yang memiliki akses ke jurnal yang anda minta akan mengirimkan artikel tersebut ke email anda via japri.
4. Meminta langsung ke author artikel tersebut.
Situs publisher jurnal berbayar biasanya tetap menampilkan abstrak penelitian serta nama-nama authornya. Di Elsevier, corresponding author artikel tersebut langsung dilengkapinya dengan alamat email yang bisa dihubungi sedangkan pada ACS tidak. Anda dapat langsung menghubungi author yang bersangkutan untuk meminta capy jurnal yang dibutuhkan. Jika alamat emailnya belum tersedia, tidak usah sedih. Copykan saja nama corresponding authornya ke kolom search di situs resmi universitas tempat dia berada, kemudian lakukan pencarian. Google akan menampilkan link-link yang berhubungan dengan si author. Periksa satu persatu link tersebut, akan akan menemukan alamat email orang yang dicari.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Ilmu pengetahuan di dalam ruang perpustakaan meliputi ruang referensi, ruang baca, dan ruang buku.
2. Cara penelusuran kepustakaan adalah dengan menggunakan kartu katalog yang berupa kartu penulis, kartu judul dan kartu pokok karang.
3. Cara mencari literatur di internet adalah memasukkan kata kunci artikel atau paten yang ingin dicari, kemudian tambahkan .pdf di akhir melalui google.
B. Saran
Sebaiknya diperbanyak literature tentang perencanaan dan penelusuran kepustakaan agar lebih memperbanyak referensi sehingga lebih memudahkan dalam mencari referensi.
DAFTAR PUSTAKA
April,2010, http://april04thiem.wordpress.com/2010/11/12/studi-kepustakaan/ diakses tanggal 29 november 2013
Dony prisma, 2012, http://donyprisma.wordpress.com/2012/12/03/klasifikasi-library-of-congress-classification-lcc/ diakses tanggal 29 november 2013
Fortius,2011http://fortius-viko.blogspot.com/2011/02/cara-mencari-literatur-ilmiah-di.html diakses tanggal 29 november 2013
Syarifuddin, Nuraini,. 1986. Buku Materi Pokok Kepustakaan Kimia. Karunika Jakarta : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar