Senin, 17 Desember 2012

Rangkuman Buku Bimbingan Konseling


BAB I
Pengertian Bimbingan
A.Definisi Bimbingan
                Jones dalam bukunya Principles of Guidance merumuskan bimbingan adalah sebagai berikut:
“Guidance is help given by one person to another in making intelegent choices and adjustment and in solving problem”
Dalam definisi ini anak harus mampu membuat pilihannya sendiri dan ia harus mampu mempimpin diri sendiri secara bijaksana.Menurut Jones,kemampuan mengadakan pilihan dan pnyesuaian yang bijaksana tidak diperoleh dari pembawaan tapi harus dipelajari dalam proses pengembangannya.Mortensen dan Schmuller,dalam bukunya Guidance of Today School(1978),merumuskan bimbingan(guidance)adalah sebagai berikut:
“Guidan ce may be defined as that part or the total educational program that helps provide the personal opurtinities and specialized staff service by witch each individual can develop to the fullest of his abilities and capacities in term for democratic idea”
Tercapainya tujuan bimbingan menurut kerja sama yang bak antara staff sekolah yaitu guru,konselor,dokter,perawat,pekerja social,psikolog dan kepala sekolah.Dari definisi diatas dapat kita ketahui bimibngan mempunyai kata-kata kunci dengan arti sebagai berikut:
·         Suatu proses:setiap fenomena yang menunjukkan kontinuitas perubahan melalui waktu atau serangkaian kegiatan dan langkahlangkah menuju suatu tujuan:
·         Suatu usaha bantuan:untuk menambah,mendorong,merangsang,menukung,menyentuh,menjelasakan agar individu tumbuh dari kekuatannya sendiri
·         Konseli tau anak:individu yang  normal yang membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya;
·         Konselor:individu yang ahli dan terlatih dan mau memberikan bantuannya kepada konseli.Bantuan dapa berupa tim spesialis seperti konselor,guru,psikolog,dokter,perawat dan administrator sekolah
·         Tujan bimbingan dapat dirumuskan:sebagai proses penemuan diri da dunianya,sehingga individu dapat memilih,merencananakan,memutuskan,memecahkan masalah,menyesuaikan secara bijaksana,dan berkembang spenuh kemampuan dan kesanggupannya,serta dapat memimpin diri sendiri sehingga individu dapat menikmati kebahagiaan batin yang sedalam-dalamnya dan produktif bagi lingkungannya


B.Tujuan Bimbingan
Tujuan bimibngan berdasarkan beberapa definisi yaitu:
1.       Mengerti diri dan lingkungannya.mengerti diri meliputi pengenalan,bakat,mina,cita-cita hidup dll,Lingkungannya meliputi lingkunagn social,politik dan budaya.lingkungan dibedakan informasi pendidikan,karir dan social budaya.
2.       Mampu memilih,menentukan dan memutuskan jalan hidupnya secara bijaksana
3.       Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara maksimal
4.       Memecahkan masalah sendiri secara bijaksana termasuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk
5.       Mengelola aktivitas kehidupannya,mengembangkan sudut pandangnya,dan mengambil keputusan serta mempertanggungjawabkannya
6.       Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan kondisi lingungannya

C.Fungsi bimbingan
Menurut Mortesen fungsi bimbingan ada 3 yaitu:
1.       Memahami Individu:Pembimbng dapat memberikan bantuan dnegan tepat bila dapat memahami dan mengerti masalah,kepribadian,minat,bakat kemampuan ana didiknya,sehingga dapat membantu menentukan masa depannya dengan metode yang terbaik.Oleh karena itu orogram analisi individual adalah kunci kesuksesan sebuah bimbingan
2.       Preventif dan pengembangan individual>prevetif yaitu mencegah kemerosotan kemerosotan perkembangan anak dan bimbingan berperan membantu individu mengembangkan sikap dan perilakunya.sehingga membuat anak menjadi bijaksana dalam menghadapi masalah-malsah sehari-hari dalam hidupnya
3.       Membantu individu menyelesaikan masalahnya yaitu lebih umum kepada tingkatannya daripada macamnya.Hal ini tentu saja sekaligus membuat individu berangsung-angsur dapat memecahkan masalah tersebut sendiri dikemudian hari sehingga dapat mengembangkan kepribadian individu tersebut

Perceival W Hutson menyebutkan 2 fungsi bimbingan yaitu fungsi penyaluran dan fungsi penyesuaian.Fungsi penyaluran yaitu:
1.       Memperkenalkan siswa tentang pendidikan dan perkerjaan
2.       Memperkenalkan siswa tentang bakat,minat dan kemampuannya
3.       Mengusahakan sekolah agar mengetahui kemungkinan-kemungkinan perkerjaan dan dan pendidikan
4.       Memperkenalkan sekolah dengan kemampua siswa,bakat,minat dan keterbatasannya
5.       Membantu siswa pada suatu saat untuk memilh dan memutuskan
Semetara fungsi penyesuaian yaitu:
1.       Mencegah salah penyesuaian
2.       Mengidentifikasi kasus yang salah dalam penyesuaian diri
3.       Mendiagnosis salah penyesuaian
4.       Memberikan remedial treatment

Dalam buku kurikulum 1975 mengenai pedoman bimbingan di sekolah dasar sampai sekolah tingkat atas bimbingan dan penyuluhan berfungsi sebagai:
1.       Penyaluran,yang memberikan bantuan kepada siswa untuk mendapat lingkungan yang sesuai dengan kepribadiannya
2.       Pengadaptasian yang memberikan bantuan kepada sekolah untuk menyesuaikan program pelajaran dengan diri siswa
3.       Penyesuaian member bantuan kepada siswa untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang baru
4.       Pencegahan memberikan bantuan kepada siswa untuk menghindari kemungkinan hambatan dalam perkembangannya
5.       Perbaikan member bantuan kepada siswa untuk memperbaiki kondisi yang kurang sesuai
6.       Perkembangan  yang membantu siswa untuk melampaui proses perkembangan dan fase perkembangan secara wajar

D.Jenis-jenis Bimbingan
Jenis bimbingan dibagi menjadi 3 yaitu:
1.       Bimbingan pendidikan berbentuk bantuan berupa menemukan cara belajar yang sesuai,mengatasi kesulitan-kesulitan belajar,membantu dalam memilih jurusan,dll
2.       Bimbingan perkerjaan kurikulum 1984 merumuska bimbingan karier sebagai proses bantuan kepada individu agar memperoleh pemahaman diri dan dunia kerja  agar ia mampu mengarahkan diri kesuatu bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan masyarakat
3.       Bimbingan pribadi memberikan bantuan kepaa siswa untuk mengembangkan hidup pribadinya seperti motivasi,presepti tentang diri,gaya hidup,pengembangan nilai-nilai moral/agama dan social dalam diri,kemampuan mengerti dan menerima diri dan orang lain,serta membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.


E.Prinsip prinsip bimbingan
Prinsip-prinsip bimbingan dikutip dari kurikulum 1975.Dalam pelaksanaan di SMA terdapat prinsip yang harus dperhatikan yaitu:
1.       Prinsip-prinsip umum
a.       Krena bimbingan berhubungan dengan sikap dan perilaku individu perlu diingat bahwa sikap dan perilaku individu terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet
b.      Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual dari para individu yang dibimbing untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai kebutuhan individu yang bersangkutan
c.       Bimbingan diarahkan untuk membantu individu yang bersangkutan agar mampu menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan-kesulitannya
d.      Bimbingan harus terpusat pada indvidu yang dibimbing
e.      Masalah ang tidak dapat diselesaikan disekolah harus diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu atau berwenang
f.        Bimbingan harus dimulai dari identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing
g.       Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan ndividu dan masyarakat
h.      Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan disekolah
i.         Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan serta sanggup berkerja dengan para pembantunya serta dapat dan bersedia menggunakan sumber yang berguna diluar sekolah
j.        Penilaian teratur terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh serta kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan yang durmuskan sebelumnya

2.       Prinsip –prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang dibimbing(siswa)
a.       Pelayanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa
b.      Harus ada criteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan kepada siswa tertentu
c.       Program bimbingan harus brpusat pada siswa
d.      Pelayanan bibingan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan yang serba ragam dan serba luas
e.      Keputusan terakhir dala proses bimbingan ditentukan oleh indvidu yang dibimbing
f.        Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur dapat membimbing dirinya sendiri

3.       Prinsip-prinsip khusu yang berhubungan dengan indvidu yang memberikan bimbingan
a.       Petugas-petugas bimbingan harus melaksanakan tugasnya seusai dengan kemampuan masing-masing
b.      Petugas-petugas bimbingan dipilih atas dasar kualifikasi,kepribadian,pendidikan,pengalaman dan kemampuannya
c.       Petugas-petugas bimbingan harus mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya srta keahliannya melalui berbagai latihan penataran
d.      Petugas-petugas bimbingan hendaknya selalu memergunakan infrmasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbing berserta lingkungannya sebagai bahan untuk membantu individu yang bersangkutannya ke arah penyesuaian diri yang lebih baik
e.      Petugas-petugas bimibngan harus menghormati dan menjaga kerahasiaan unformasi tentang ondividu ang dibimbingnya
f.        Petugas-petugas bimbingan hendaknya mempergunakan bebagai jenis metode dan tekhnik yang tepat dalam melakukan tugasnya
g.       Petugas-petugas bimbingan hendaknya memperhatikan dan menggunakan hasil penelitian dalam bidang minat kemampuan dan hasil belajar individu untuk kepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan

4.       Prinsip-prinsip Khusus yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan
a.       Bimbingan harus dilakukan secara kontinu
b.      Dalam pelaksanaannya harus ada kartu pribadi(culmulative record) untuk setiap individu
c.       Program bimbingan harus disusun berdasarkan kebutuhan sekolah yang bersangkutan
d.      Pembagian waktu harus diatur petugas dengan baik
e.      Bimbingan harus dilaksanakan dalam situasi individual dansituasi kelompok sesuai dengan masalah dan metode yang dipergunakan dalam memecahkan masalah itu
f.        Sekolah harus berkerja sama dengan lembaga-lembaga diluar sekolah yang menyelenggarakan pelayanan yang berhubungan dengan bimbingan dan penyuluhan pada umumnya
g.       Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam peaksanaan dan perencanaan program bimbngan.

F. Layanan Analisis Individual
Setiap Prgram bimbingan disekolah analisis individual adalah program pokok dalam bimbingan.layanan analisis individual adalah proses pengumpulan,penyimpanan dan penggunaan informasi diri yang bersifat pengembangan dan berkelanjutan.Tujuannya yaitu:
a.       Membantu siswa agar semakin mengerti dirinya sendiri dan tumbuh melalui keptusan yang rasional,serta mampu memimpin dirinya dalam kseluruhan perkembangan.
b.      Membantu orang tua,guru,administrator,konselor untuk memahami anak didiknya.
Lima kategori informasi diri yang dibutuhkan dalam analisi individual yaitu:
a.       Data indentas pribadi berupa nama,tempat tanggal lahir,jenis kelamin,dll
b.      Pencatatan hasil belajar siswa berupa raport,nilai dan prestasi belajar siswa
c.       Hasil pencatatan tes berupa nilai hasil tes siswamisal tes IQ dan tes olahraga,tes mengaji,dll
d.      Laporan penilaian diri sendiri berupa dafatar riwayat hidup individu menilai diri sendiri berupa sifat baik dan sifat buruknya
e.      Laporan lain yang berguna berupa missal surat kesehatan dari rumah sakit,keterangan tidak mampu,dsb

G. Layanan Informasi
Kemampuan siswa untuk membuat keputusan yangbebas dan bijaksana sangat tergantung dari iformasi yang tersedia.Informasiberupa tentang perkerjaan,pendidikan,,social pribadi
1.       Sasaran layanan informasi
a.       Mengembangkan pandangan yang luas dan realistis mengenai kesempatan-kesempatan dan masalah-masalah kehidupan di tiap pendidikan
b.      menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan yang aktif untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai pendidikan,perkerjaan,dan social pribadi
c.       mengembangkan ruang lingkup yang luas mengenai kegiatan,pendidikan,perkerjaan,dan social pribadi
d.      membantu siswa untuk menguasai tekhnik memperoleh dan menafsirkan informasi agar siswa semakin maju dalam mengarahkan  dan memimpin dirinya sendiri
e.      mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan membantu siswa dalam mengambil keputusan,penyesuaisan yang produktif dan memberikan kepuasan pribadi
f.        menyediakan bantuan untuk membuat pilihan tertentu yang progresif terhadap aktifitas  khusus sesuai dengan kemampuan bakat dan minat individu

2.       Jenis Informasi
Ada 3 macam yaitu informasi pendidika,informasi perkerjaan dan informasi social pribadi

a.       Informasi pendidikan adalah data yang valid dan berguna tentang semua jenis pendidikan sekarang dan yang akan dating contoh peraturan sekolah,kegiatan ekstrakulikuler,organisasi sekolah,dll
b.      Informasi perkerjaan adalah data yang valid dan berguna tentang posisi perkerjaan dn lapangan kerja contohnya lowongan lapangan kerja,struktu dunia kerja,kualifikasi perkerja,criteria perkerjaan,dll
c.       Informasi social pribadi berkaitan dengan memahaman diri sendiri dan orang lain contoh hubungan dengan keluarga,pergaulan,etika,sopan santun,dll



BAB II
Konseling


A.      Pengertian Konseling

Pengertian konseling ada beberapa macam yang intinya:
1.       Konseling adalah proses belajar mengajar tatap muka kantara konseli dan konselor
2.       Konseli memiliki kesukaran yang tidak bisa diatasi sendiri dan meminta bantuan konselor
3.       Konseling hanya ditunjukkan kepada individu yang normal yakni yang sudah menyadari hidup pribadinya
4.       Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis dan dan khusus karena konseli dan konselor saling memahami dan saling mengenal satu sama lain
5.       Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar konseli dapat mengenal diri sendiri secara realistis dalam prses pnyesuaisan terhadap lingkungannya
6.       Konseling membantu konseli untuk mengerti diri sendiri,engekplorasi diri sendiri,dan dapat memimpin diri sendiri
7.       Dalam konseling diharap konseli dapat meruba sikap sehingga menjadi lebih baik untuk kesejahteraan diri dan lingkungannya.
8.       Konseling bertujuan membantu individu menghadapi masalah pribadi social maupun emosional yang sekarang atau yang akan dating
9.       Konseling bertujuan membantu individu untuk mengadakan interpretasi ,fata-fakta dan mendalami arti nilai hidup pribadi,kini dan mendatang
10.   Konseling membarikan bantuan kepada individu untuk mengembangkan kesehatan mental,perubahan sikap dan tingkah laku
B.      Cara-cara pendekatan dalam konseling
1.       Pendekatan dengan latar belakang konseli yaitu pndekstan yang paling umum untuk menghadapi konseli yang mempunyai masalah masa lalu.memakai study case dan personal history >konselor harus memahami latar belakang konseli dan mekaki sebagai petunjuk arti tingkah laku sekarang
2.       Konseling direktif yaitu pendekatan dimana konselor selalu berinisiatf dan bertanggung jawab tanpa diminta oleh konseli.pendekatan ini membutuhkan kematangan,pengalaman dan latihan-latihan.biasanya iterapkan kepada konseli yang sulit mengungkapkan masalahnya.
3.       Konseling non direktif.Yaitu kebalikan pendekatan direktif dimana konseli yang aktif menyeritakan masalahnya kepada konselor,sedangkan konselor menerima konseli seadanya.Konselor tidak memberikan nasehat tapi hanya refleksi konseli sendiri sehingga konseli dapat memecahkan masalahnya
4.       Pendekatan secara kooperatif yaitu pendekatan yang menggabungkan 3 pendekatan diatas sehingga mendapatkan semua kelebihan dan menghilangkan kekurangan pendekatan sebelumnya sehingga konseling menjadi lebih efektif.
C.      Prinsip-prinsip konseling
1.       Konselor harus berhubungan baik dengan konseli
2.       Konselor harus memberikan kesempatan konseli untuk berbicara dan mengekspresikan dirinya
3.       Konselor sebaiknya tidak memberikan kritik kepada konseli dalam suatu proses konseling’
4.       Konselor sebaiknya tidak menyanggah konseli
5.       Konselor sebaiknya melayani konseli sebagai pendengar yang penuh perhatian dan penuh pengertian dan diharapkan tidak otoriter
6.       Konselor harus dapat mengerti perasaan dan kebutuhan konseli
7.       Konselor haru s dapat menanggapi pembicaraan dalam hubungannya dengan masa lalu konseli dan pengalaman-pengalamannya
8.       Konselor sebaiknya memperhatikan setiap perbedaan pernyataan konseli khususnya mengenai nilai-nilai dan nada perasaan konseli
9.       Konselor harus memperhatikan apa yang diharapkan konseli dan apa yang hendak dikatakan konseli
10.   Konselor hendaknya berbicara dan berkata disaat yang tepat
11.   Konselor aharu s memiki sifat menerima terhadap konseling

D.      Komponen layanan konseling
1.       Personel
Tenaga yang diperlukan yakni konselor dibantu staff professional dan tenaga tata usaha.Tenaga intinya dalah konselor,Seorang konselor diharapkan seorang generalis sekaligus spesialis,kombinasi seniman dan scientist ,memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan dan sikap
2.       Lingkungan fisik
Yaitu tempat melakukan konseling yang biasanya dianggap remeh missal menggukana ruangan lain sebagai ruangan konseling,missal disamping ruang administrasi,kadang-kadang kecil,dsb.Seharusnya ruangan konseling dbuat khusus dengan ukurang yang luas minimal muat untuk 10 orang lalu nyaman,tenang,dan jauh dari ruangan lain tapi dekat dengan kelas dilengkapi meja kerja konselor dan meja kursi tamu,music dan gambar-gambar yang sesuai
3.       Penggunaan waktu kerja
Jika Konselor adalah pendidik yang professional biasanya akan menyumbangkan kehaliannya pada program sekolah dan tak ada ahli lain yang mengerjakannya.hal ini tentu saja menyita waktunya dalm memberikan layanan konseling.Dalam kaitan dengan tugas konselor untuk menyelesaikan tanggung jawabnya kama menurut Conant(1959) untuk 300 siswa dibutuhkan 1 konselor.Walaupn ada teacher-counselor tetap saja konselor professional dibutuhkan andaikaiata ia berkerja 6 jam sehari maka 2 jam konseling 2jam pengembangan karier,1 jam onsultasi dan 1 jam tindak lanjut
4.       Orientasi Profesional
Jika konselor ingin berkerja dengan efektif maka harus mendapat dukungan dari orang lain missal staf sekolah dan organisasi profesinyaIa dapat berkemang jika ia mampu mebari dan menerima serta berkerja secara professional sesuai dengan kode etiknya.

BAB III
Layanan Konsultasi

A.      Pengertian Konsultasi
Konsultasi adalah salah satu layanan bimbingan dan menjadi pentng karena banyak masalah akan lebih berhasil bila ditangani secara tidak langsung bantuan konselor.Konsultasi secara umum yaitu nasihat dari sesorang professional.Pengertian onsultasi dalam bimbingan yaitu sebagai proses menyediakan bantuan teknis untuk guru,orang tua,administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaki masalah yang mebatas efektivitas siswa atau sekolah.

B.      Tujuan Konsutasi
Menurut Fullmer dan Bernard(1972) tujuan konsultasisebagai berikut:
1.       Mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi siswa,orang tua dan administrator sekolah
2.       Menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan informasi diantara orang yang penting
3.       Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan dan fungsi yang bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar
4.       Memperluas layanan para ahli
5.       Memperluas layanan pendidikan dari guru dan administrator
6.       Membantu orang lain belaar dengan perilaku
7.       Menciptakan suatu lingkunga yang berisi semua komponen lingkungan belajar yang baik
8.       Menggerakkan organisasi yang mandiri

C.      Langkah-langkah konsultasi
1.       Pre-entry:Konsultan menjelaskan nilai-nilai,kebutuhan,asusmis,MoU dengan konseli
2.       Entry:Pernyataan masalah diungkap
3.       Pengupulan informasi:Pengumpulan informasi yang menunjang masalah
4.       Merumuskan masalah:Penafsiran informasi untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai
5.       Menentukan pemecahan masalah:Maslah dianalisis dan ditentukan solusinya untuk mengatasi masalah tersebut
6.       Menyatakan sasaran:Mebuat sasaran pencapaian dalam satuan waktu an mengembangkan kondisi khusus
7.       Pelaksanaan rencana:Intervrensi dilakukan sesuai petunjuk
8.       Penilaian:Memantau pelaksanaan dan pengukuran hasil
9.       Tahap akhir:efek diharapkan kontinu,bisa menunda ktifitas,mendesain kembali atau berhenti total

D.      Situasi Konsultasi
Tugas pertama konselor sebagai konsultan yaitu mengidentifikasi situasi disekolah yang mengandung banyak gangguan dan mencoba memperkenalkan konselor dalam situasi tersebut.
1.       Dengan guru kelas yaitu dengan membantu guru untuk menghadapi siswa-siswanya sehingga dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai dan membantu permaslahan siswa dalam pelajaran.
2.       Dengan orang tua siswa karena peran orang tua sangat berpengarh dalam perkembangan anak didik disekolah sehingga orang tua dapat membantu perkembangan anak didik sehingga lebih maksimal kegiatannya dapat berupa bertemu antara orang tua dan konselor secara rutin
3.       Dengan administrator sekolah yaitu untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan anak didik,program dan prosedu yang dibutuhka oleh sekolah dan modifikasi yang sesuai dengan perkembangan siswa



BAB IV
Evaluasi terhadap layanan bimbingan disekolah

A.      Tujuan
Menurut Raymond Hatch dan Bufford Steffire(Kapunan,1974)tujuan evaluasi ada 10 yaitu:
1.       Menentukan luas dan sifat layanan bimbingan yang disediakan oleh sekolah
2.       Menemukan efektivitas program bimibngan agar berfungsi memenuhi kebutuhan warga sekolah,pemuda dan rang dewasa diluar sekolah
3.       Mempertimbangakn aspek lain dari program bimbingan yang mungkin dapat dimasukkan untuk perkembangan layanan bimbingan dikemudian hari
4.       Menemukan tehnik dan prosedur yang efektif
5.       Menentukan sejauh mana program layanan bimbingan terhadap perkembangan terhadapa keseluruhan program  pendidikan sekolah
6.       Menetukan subangan yang telah diberikan program khusus ini terhadap program umum pendidikan
7.       Membantu kepala sekolah,guru dan konselor mengerti dan memenuhi kebutuhan siswa secara individual
8.       Menemukan pengukuran remedial yang diperlukan untuk memantapkan program bimbingan
9.       Memberiakn semangat kepada semua staff bimbingan unuk lebih giat untuk mengembangkan program bimbingan
10.   Menggunakan cara yang tepat menggunakan sumber keyakinan masyarakat yang mungkin dipakai program bimbingan dikemudia hari

B.      Hal-hal yang harus dinilai terhadap layanan bimbingan
1.       Inventory individual
a)      Penggunaan,ketepatan,dan keakuratannya juga tersedianya data-data siswa
b)      Tujuan program testing
c)       Fleksibilitas program yang didasarkan pada kemampuan dan minat para siswa
d)      Penggunaan berbagai macam alat untuk mengamankan informasi siswa
e)      Efektivitas dari sumber-sumber bimbingan individual yang tersedia
2.       Layanan informasi
a)      Informasi mengenai sumber-sumber kemungkinan dan perwakilan yang tersedia dalam masyarakat
b)      Informasi perkerjaan dan pendidikan yang tersedia dan mudah diperoleh
c)       Informasi kepada para siswa tentang berbagai perkerjaan yang berbeda
d)      Metode penyebaran informasi perkerjaan
e)      Informasi kepada siswa mengenai kurikulum dan kokurikuler yang tersedia
3.       Layanan Konseling
a)      Perencanaan yang stabil dan tetap untuk para siswa mengenai masalah perkerjaan dan pendidikan
b)      Tersedianya konselor yang baik dan bermutu
c)       Siswa yang gagal dan sebab-sebab kegagalannya
d)      Fasilitas bimbingan dan konseling yang tersedia dan dapat dipakai
e)      Perlengakapan untuk konseling individual
f)       Reaksi para siswa di aktifitas sekolah
g)      Masalah para siswa-jumlah dan jenisnya
4.       Layanan penempatan
a)      Kolerasi antara rencana pendidikan dan perkerjaan sebelum dan sesuah siswa meninggalkan sekolah
b)      Alasan para siswa dalam pemilihan pendidikan dan perkerjaan
c)       Bimbingan dan penempatan kerja para siswa yang cocok bagi mereka
5.       Layanan tindak lanjut
a)      Sikaporang tua terhadap layanan bimbingan
b)      Perluasan penggunaan sumber masyarakat yang tersedia
c)       Korelasi prestasi belajar siswa disekolah menengah dan perguruan tinggi
d)      Jumlah siswa yang mengundurkan diri
6.       Program adiminstrasi dan organisasi bimbingan
a)      SIkap staff guru terhadap program bimbingan
b)      Bantuan yang diberikan guru terhadap pengadaan informasi perkerjaan
c)       Masalah yang dihadapi staff dalam melaksanakan layanan bimbingan
d)      Parsipasi para ahli jiwa dan spesialis lainnya
e)      Pandangan filsafat dan sasaran program bimbingan
f)       Korelasi sasaran bibingan dan sasaran yang siap dilaksanaan
g)      Sikap kepala sekolah dan pengawas terhadap program bimbingan

C.      Ciri-ciri program bimbingan yang efektif
1.       Ciri-ciri penilaian eksternal menurut Shertzr dan Stone(1981)
a)      Perbandingan 1 konelor untuk 250-300 siswa
b)      Para konselor  minlimal memenuhi tuntutan ijazah yakni sarjana konseling
c)       Pencatatan data yang valid yang tersedia dan dapat dipakai untuk setiap siswajika dibutuhkan
d)      Bahan informasi tersedia dan mudah diperoleh,cukup up-to-date dan dapat melukiskan perubahan serta tuntutan dalam bidang pendidikan dan perkerjaan
e)      Data-data hasil pengukuran cukup tersedia dan dapat dipakai staf sekolah untuk membantu siswa secara individual
f)       Personil berorientasi pada percobaan dan penilaian diri sendiri
g)      Efektivitas program bimbingan tidak hanya satu kelas atau satu tingkatan tapi dilihat secara keseluruhan
h)      Tersedinaya fasilitas fisik yang media untuk layanan bimbingannya
i)        Tersedianya anggaran keuangan yang memadai

2.       Ciri-ciri penilaian internal
a)      Program layanan bimbingan dinilai baik bila dapat memenuhi kebutuhan siswa
b)      Kegunaan riil program bimbingan terletak pada keseimbangan fungsi korektif,prevwntif,dan pengembangan
c)       Kualitas program tampa pada tujuannya yakni harus terarah
d)      Keseimbanga program bmbingan adalah cir yang esensial untuk organisasi yang baik
e)      Program bimbingan yang baik selalu memperhatikan stabilitas
f)       Ciri lainnya yaitu kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan
g)      Staff program bibmingan yang telah mendapat penghagaan memiliki sikap moralyang tinggi
h)      Para petugas bbingan menangani masalah yang rumut sehingga tidak mungkin selesai dengan waktu yang cepat
i)        Mendapat penghargaan dari masyarakat
j)        Progrma bimbingan tidak dapat dilepaskan dariperlaku ana sebagai subye bimbingan
k)      Progra bimbingan yang baik ditandai dengan pendekatan individual dan professional

3.       Ciri-ciri evaluasi
a)      Penilaikan harus bersifat menyeluruh
b)      Penilaian didasarkan kepada keseluruhan perubahan perilaku individu
c)       Penilaian harus bern=manfaat bagi guru,orang tua dan masyarakat
d)      Penilaian hatus kontinu
e)      Penilaian harus dikaitkan dengan kurikulum sekolah
f)       Penilaian harus melibatkan semua petugas program bimbingan

4.       Kriteria penilaian
a)      Menguruangi kegagalan
b)      Mempengaruhi masalah yang berkaitan dengan disiplin
c)       Pemanfaatan sebanyak mungkin layanan konseling
d)      Mengurangi perubahan-perubahan program
e)      Memilih tujuan perkerjaan yang sesuai dengan dirinya


BAB V
Landasan Historis Bimbingan Konseling
A.      Perekembangan Layanan bimbingan di Amerika
Samapai abad 20 belum ada konselor disekolah.Pada saat itu perkerjaan konselor masih ditangani oleh guru,Gerakan bimbingan dimulai berkembang dampak dari revolusi industry,dan keragaman latar belakang siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri.Tujuan program bimingan disini adalah membantu siswa agar mampu (a)mengembangkan karakternya dengan baiksebagai asset yang sangat penting untuk masuk dunia kerja,(b)mencegah dirinya dari perilaku bermasalah,(c)menghubungkan minat perkerjaan dengan kurikulum sekolah.
Bradley(John,J Pietrofesas et.al.,1980) membuat tahapan perkembangan bimbingan yaitu:
1.       Vocational Exploration:Tahapan menekankan analisis individual dan pasaran kerja
2.       Meeting Individual needs:Periode 40 s.d 50-an yang enekankan kepada upaya membantu individu agar memperoleh kepuasan hidupnya.
3.       Transisional Professionalism:Tahapan yang mengfokuskan untuk upaya profesionalisme konselor
4.       Situational Diagnosis:pada tahun 1970-an sebagai periode perubahan dan inovasi.Penekanan dalam analisis lingkungan dalam proses bimbingan
B.      Perkembangan layanan Bimbingan diIndonesia
Dibicarakan Secara terbuka pada tahun 1962.Ditandai dengan berubahnya system pendidikan di SMA berubah menjadi SMA Gaya baru dimana waktu penjurusan dari kelas I menjadi Kelas II.Perubahan inidisusul dengan kegiatan pengembangan layanan bimbingan dan konseling disekolah dengan adanya rapat kerja,loka karya.Puncaknya yaitu didirikannya juusan bimbingan dan penyuluhan di Fakultas Ilmu pendidikan IKIP Negeri.Salah satunya di IKIP Negeri bandung paa 1963.Lalu gagasan in diperkenalkan pada tahun 1970/1971.Gagasan pembangunan sekolah ini dituangkan dalam program Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan(SMPP),yang dimaktubkan di SK menteri pendidikan dan Kebudayaan No 0199/0/1973.Kemudian dilaksanakan melalui proek pembaharuan pendidikan yang diberi nama Proyek Perintis Sekolah Pembangunan(PPSM)Diujicobakan di * IKIP salah satunya IKIP Bandung dan Jakarta.Secara formal bimbingan dan Konseling dprogramkan disekolah sejak berlakunya kurikulum 1975.lau di tahun yang sama berdiri IKatan Petugas Bimbingan Indonesia(IPBI)di Malang.Kemudian bimbingan karir dimasukkan saat pergantian kurikulu 1975 ke 1984.Kemudian diberlakukan UU no 2/1989 tentang system pendidikan nasional.Pada pasal 1 ayat 1 dsebutkan”pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan pserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran,dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan dating”.Kemudian diperkuat dengan Peraturan Pemerintah(PP) No 28 bab X pasal 25/1990 dan PP No.29 Bab X pasal 27/1990 ang menyatakan bahwa”Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,mengeal lingkungan,dan merencanakan masa depan”.Lalu dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan No.84/1993 tentang jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya.Dalam pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan,melaksanankan program bimbingan,evaluasi pelaksanaan bimbingan,analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut terhadap program bimbigan terhadap perserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.Pada tahun yang sama dikeluarkan Keputusan bersama kepala endikbud dengan kepala BAKN No.0433/P/1993 dan No.26 tahun 1933 tentang petunjuk pelaksaan jabatan fungsional Guru dan angka kreditnya,yang tercantum dalam bab III Pasal 4 ayat 1,2 dan 3.Lalu kemudian pada 2001 IPBI berubah nama menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia(ABKIN).

BAB VI
Landasan Filosofis Bimbingan dan Konseling
A.      Makna,Fungsi dan Prinsip-prinsip Filosofis bimbingan dan Konseling
Menurut Sikun Prinbadi(1981) filsafat adalah”usaha manusia untuk memperoleh pandangan atau konsepsi tentang segala yang ada,dan apa makna hidup manusia dialam semesta ini”.Fungsi filsafat tersebut dangan kaitannya terhadap layanan bimbingan konseling,Prayitno dan Erman-anti(2003:203-204) mengemukakan pendapat Belkin(1975) yaitu bahwa “Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tindakan atau kegiatan yang semuanya diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana”.John J Pietrofesa et al(1980)selanjutnya mengemukakan prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan yaitu:
1.       Bimbingan hendaknya didasarkan pada kemuliaan dan harga diri infdividu(klien) dan atas hak-haknya mendapat bantuan
2.       Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan.
3.       Bimbingan haru respect terhadap hak-hal klien yang meminta bantuan
4.        Bimbingan bukan prerogative kelompok khusus profesi kesehatan mental tapi dengan kerjasama berdasarkan keahlian masing-masing
5.       Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan potensi dirinya
6.       Bimbingan merupakan elemen pendidikan yang bersifat individualisasi,personalisasi,dan sosialisasi

B.      Hakikat manusia
Sigmud Freud mengemukakan hakikat manusia sebagai berikut:
1.       Manusia pada dasarnya bersifat pesimistik,deterministic,mekanistik dan reduksionistik
2.       Manusia dideterminasi olh kekuatan irasional,motivasi tak sadar,dorongan biogis,dan pengalaman masa kecil
3.       Dinamika kepribadian berlangsung melalui pembagian energy psikis kelada Ide,ego,dan superego yang bersifat saling mendominasi
4.       Manusia memiliki naluri-naluri seksual dan agresif;naluri kehidupan dan kematian
5.       Manusia bertingkah laku diderteminasi olh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari rasa sakit.

C.      Tujuan dan Tugas Kehidupan
Prayitna dan Erman Amti(2002:10-13) mengemukakan model witner dan Sweeney tentangkebahagiaan dan kesejahteraan Hidup serta upaya mengembangkan dan mempertahnkannya sepanjang hayat.Menurut mereka cirri-ciri hidup sepanjang hayat ditandai 5 kategori yaitu:
1.       Spiritualitas.Agama sebagai sumber initi hidup sehat.DImensi lain aspek ini yaitu(1)kemampuan memberikan makna dalam kehidupan,(2)Optimis terhadap kejadian-kejadian yang akan dating,(3)diterapkannya niali-nilai dalam hubungannya antar orang dan pengambilan keputusan.
2.       Pengaturan Diri.Seseorang yang mengamalkan hidup sehat mempunya ciri-ciri: (1)rasa diri berguna,(2)pengendalian diri,(3)pandangan realistic,(4)spontanitas dan kepekaan emosional,(5)Kemampuan rekayasa intelektual,(6)pemecahan masalah,(7)kreatif,(8)kemampuan berhumor dan (9)kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat
3.       Berkerja Dengan berkerja seseorang akan mendapat keuntungan ekonomis(terpenihinya kebutuhan sandang,pangan dan papan)Psikologis(rasa percaya diri,dan perwujudan diri)dan social(status dan persahabatan)
4.       Persahabatan merupakan hubungan social baik antar indvidu maupun dalam masyarakat secara lebih luas.Persabatan ini memberikan tiga keutamaan yaitu dukungan emosional,dukungan materil dan dukungan informasi
5.       Cinta.Dengan CInta hubungan seseorang dengan oran glain akan cenderung menjadi intim,saling kerjasama,dan saling memberikan komitmen yang kuat.Perkawinan secara signifikan berkontribusi terhadap kebahagiaan hidup.

Sumber:Gunawan,Yusuf.1992,Pengantar Bimbingan dan Konseling,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar