BAB I
Pengertian Bimbingan
A.Definisi Bimbingan
Jones
dalam bukunya Principles of Guidance merumuskan
bimbingan adalah sebagai berikut:
“Guidance is help
given by one person to another in making intelegent choices and adjustment and
in solving problem”
Dalam definisi ini anak harus mampu membuat pilihannya
sendiri dan ia harus mampu mempimpin diri sendiri secara bijaksana.Menurut
Jones,kemampuan mengadakan pilihan dan pnyesuaian yang bijaksana tidak
diperoleh dari pembawaan tapi harus dipelajari dalam proses
pengembangannya.Mortensen dan Schmuller,dalam bukunya Guidance of Today School(1978),merumuskan bimbingan(guidance)adalah
sebagai berikut:
“Guidan ce may be
defined as that part or the total educational program that helps provide the
personal opurtinities and specialized staff service by witch each individual
can develop to the fullest of his abilities and capacities in term for
democratic idea”
Tercapainya tujuan
bimbingan menurut kerja sama yang bak antara staff sekolah yaitu
guru,konselor,dokter,perawat,pekerja social,psikolog dan kepala sekolah.Dari
definisi diatas dapat kita ketahui bimibngan mempunyai kata-kata kunci dengan
arti sebagai berikut:
·
Suatu proses:setiap fenomena yang menunjukkan
kontinuitas perubahan melalui waktu atau serangkaian kegiatan dan
langkahlangkah menuju suatu tujuan:
·
Suatu usaha bantuan:untuk
menambah,mendorong,merangsang,menukung,menyentuh,menjelasakan agar individu
tumbuh dari kekuatannya sendiri
·
Konseli tau anak:individu yang normal yang membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya;
·
Konselor:individu yang ahli dan terlatih dan mau
memberikan bantuannya kepada konseli.Bantuan dapa berupa tim spesialis seperti
konselor,guru,psikolog,dokter,perawat dan administrator sekolah
·
Tujan bimbingan dapat dirumuskan:sebagai proses
penemuan diri da dunianya,sehingga individu dapat
memilih,merencananakan,memutuskan,memecahkan masalah,menyesuaikan secara
bijaksana,dan berkembang spenuh kemampuan dan kesanggupannya,serta dapat
memimpin diri sendiri sehingga individu dapat menikmati kebahagiaan batin yang
sedalam-dalamnya dan produktif bagi lingkungannya
B.Tujuan Bimbingan
Tujuan bimibngan berdasarkan beberapa definisi yaitu:
1.
Mengerti diri dan lingkungannya.mengerti diri
meliputi pengenalan,bakat,mina,cita-cita hidup dll,Lingkungannya meliputi
lingkunagn social,politik dan budaya.lingkungan dibedakan informasi
pendidikan,karir dan social budaya.
2.
Mampu memilih,menentukan dan memutuskan jalan
hidupnya secara bijaksana
3.
Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya
secara maksimal
4.
Memecahkan masalah sendiri secara bijaksana
termasuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk
5.
Mengelola aktivitas kehidupannya,mengembangkan
sudut pandangnya,dan mengambil keputusan serta mempertanggungjawabkannya
6.
Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak
dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan kondisi lingungannya
C.Fungsi bimbingan
Menurut Mortesen fungsi bimbingan ada 3 yaitu:
1.
Memahami Individu:Pembimbng dapat memberikan
bantuan dnegan tepat bila dapat memahami dan mengerti
masalah,kepribadian,minat,bakat kemampuan ana didiknya,sehingga dapat membantu
menentukan masa depannya dengan metode yang terbaik.Oleh karena itu orogram
analisi individual adalah kunci kesuksesan sebuah bimbingan
2.
Preventif dan pengembangan
individual>prevetif yaitu mencegah kemerosotan kemerosotan perkembangan anak
dan bimbingan berperan membantu individu mengembangkan sikap dan
perilakunya.sehingga membuat anak menjadi bijaksana dalam menghadapi
masalah-malsah sehari-hari dalam hidupnya
3.
Membantu individu menyelesaikan masalahnya yaitu
lebih umum kepada tingkatannya daripada macamnya.Hal ini tentu saja sekaligus
membuat individu berangsung-angsur dapat memecahkan masalah tersebut sendiri
dikemudian hari sehingga dapat mengembangkan kepribadian individu tersebut
Perceival W Hutson menyebutkan 2 fungsi bimbingan yaitu
fungsi penyaluran dan fungsi penyesuaian.Fungsi penyaluran yaitu:
1.
Memperkenalkan siswa tentang pendidikan dan
perkerjaan
2.
Memperkenalkan siswa tentang bakat,minat dan
kemampuannya
3.
Mengusahakan sekolah agar mengetahui kemungkinan-kemungkinan
perkerjaan dan dan pendidikan
4.
Memperkenalkan sekolah dengan kemampua
siswa,bakat,minat dan keterbatasannya
5.
Membantu siswa pada suatu saat untuk memilh dan
memutuskan
Semetara fungsi penyesuaian yaitu:
1.
Mencegah salah penyesuaian
2.
Mengidentifikasi kasus yang salah dalam
penyesuaian diri
3.
Mendiagnosis salah penyesuaian
4.
Memberikan remedial
treatment
Dalam buku kurikulum 1975 mengenai pedoman bimbingan di
sekolah dasar sampai sekolah tingkat atas bimbingan dan penyuluhan berfungsi
sebagai:
1.
Penyaluran,yang memberikan bantuan kepada siswa
untuk mendapat lingkungan yang sesuai dengan kepribadiannya
2.
Pengadaptasian yang memberikan bantuan kepada
sekolah untuk menyesuaikan program pelajaran dengan diri siswa
3.
Penyesuaian member bantuan kepada siswa untuk menyesuaikan
dengan lingkungan yang baru
4.
Pencegahan memberikan bantuan kepada siswa untuk
menghindari kemungkinan hambatan dalam perkembangannya
5.
Perbaikan member bantuan kepada siswa untuk
memperbaiki kondisi yang kurang sesuai
6.
Perkembangan
yang membantu siswa untuk melampaui proses perkembangan dan fase
perkembangan secara wajar
D.Jenis-jenis Bimbingan
Jenis bimbingan dibagi menjadi 3 yaitu:
1.
Bimbingan pendidikan berbentuk bantuan berupa
menemukan cara belajar yang sesuai,mengatasi kesulitan-kesulitan belajar,membantu
dalam memilih jurusan,dll
2.
Bimbingan perkerjaan kurikulum 1984 merumuska
bimbingan karier sebagai proses bantuan kepada individu agar memperoleh
pemahaman diri dan dunia kerja agar ia
mampu mengarahkan diri kesuatu bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan
dirinya dan masyarakat
3.
Bimbingan pribadi memberikan bantuan kepaa siswa
untuk mengembangkan hidup pribadinya seperti motivasi,presepti tentang
diri,gaya hidup,pengembangan nilai-nilai moral/agama dan social dalam
diri,kemampuan mengerti dan menerima diri dan orang lain,serta membantu
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
E.Prinsip prinsip bimbingan
Prinsip-prinsip bimbingan dikutip dari kurikulum 1975.Dalam
pelaksanaan di SMA terdapat prinsip yang harus dperhatikan yaitu:
1.
Prinsip-prinsip umum
a.
Krena bimbingan berhubungan dengan sikap dan
perilaku individu perlu diingat bahwa sikap dan perilaku individu terbentuk
dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet
b.
Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual
dari para individu yang dibimbing untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai
kebutuhan individu yang bersangkutan
c.
Bimbingan diarahkan untuk membantu individu yang
bersangkutan agar mampu menolong dirinya sendiri dalam menghadapi
kesulitan-kesulitannya
d.
Bimbingan harus terpusat pada indvidu yang
dibimbing
e.
Masalah ang tidak dapat diselesaikan disekolah
harus diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu atau berwenang
f.
Bimbingan harus dimulai dari identifikasi
kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing
g.
Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan ndividu
dan masyarakat
h.
Program bimbingan harus sesuai dengan program
pendidikan disekolah
i.
Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin
seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan serta sanggup
berkerja dengan para pembantunya serta dapat dan bersedia menggunakan sumber
yang berguna diluar sekolah
j.
Penilaian teratur terhadap program bimbingan
harus senantiasa diadakan untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang
diperoleh serta kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan yang durmuskan
sebelumnya
2.
Prinsip –prinsip khusus yang berhubungan dengan
individu yang dibimbing(siswa)
a.
Pelayanan bimbingan harus diberikan kepada semua
siswa
b.
Harus ada criteria untuk mengatur prioritas
pelayanan bimbingan kepada siswa tertentu
c.
Program bimbingan harus brpusat pada siswa
d.
Pelayanan bibingan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan yang serba ragam dan serba luas
e.
Keputusan terakhir dala proses bimbingan
ditentukan oleh indvidu yang dibimbing
f.
Individu yang mendapat bimbingan harus
berangsur-angsur dapat membimbing dirinya sendiri
3.
Prinsip-prinsip khusu yang berhubungan dengan
indvidu yang memberikan bimbingan
a.
Petugas-petugas bimbingan harus melaksanakan
tugasnya seusai dengan kemampuan masing-masing
b.
Petugas-petugas bimbingan dipilih atas dasar
kualifikasi,kepribadian,pendidikan,pengalaman dan kemampuannya
c.
Petugas-petugas bimbingan harus mendapat
kesempatan untuk mengembangkan dirinya srta keahliannya melalui berbagai
latihan penataran
d.
Petugas-petugas bimbingan hendaknya selalu
memergunakan infrmasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbing berserta
lingkungannya sebagai bahan untuk membantu individu yang bersangkutannya ke
arah penyesuaian diri yang lebih baik
e.
Petugas-petugas bimibngan harus menghormati dan
menjaga kerahasiaan unformasi tentang ondividu ang dibimbingnya
f.
Petugas-petugas bimbingan hendaknya
mempergunakan bebagai jenis metode dan tekhnik yang tepat dalam melakukan
tugasnya
g.
Petugas-petugas bimbingan hendaknya
memperhatikan dan menggunakan hasil penelitian dalam bidang minat kemampuan dan
hasil belajar individu untuk kepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang
bersangkutan
4.
Prinsip-prinsip Khusus yang berhubungan dengan
organisasi dan administrasi bimbingan
a.
Bimbingan harus dilakukan secara kontinu
b.
Dalam pelaksanaannya harus ada kartu
pribadi(culmulative record) untuk setiap individu
c.
Program bimbingan harus disusun berdasarkan
kebutuhan sekolah yang bersangkutan
d.
Pembagian waktu harus diatur petugas dengan baik
e.
Bimbingan harus dilaksanakan dalam situasi
individual dansituasi kelompok sesuai dengan masalah dan metode yang
dipergunakan dalam memecahkan masalah itu
f.
Sekolah harus berkerja sama dengan
lembaga-lembaga diluar sekolah yang menyelenggarakan pelayanan yang berhubungan
dengan bimbingan dan penyuluhan pada umumnya
g.
Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi
dalam peaksanaan dan perencanaan program bimbngan.
F. Layanan Analisis Individual
Setiap Prgram bimbingan disekolah analisis individual adalah
program pokok dalam bimbingan.layanan analisis individual adalah proses
pengumpulan,penyimpanan dan penggunaan informasi diri yang bersifat
pengembangan dan berkelanjutan.Tujuannya yaitu:
a.
Membantu siswa agar semakin mengerti dirinya
sendiri dan tumbuh melalui keptusan yang rasional,serta mampu memimpin dirinya
dalam kseluruhan perkembangan.
b.
Membantu orang tua,guru,administrator,konselor
untuk memahami anak didiknya.
Lima kategori informasi diri yang dibutuhkan dalam analisi
individual yaitu:
a.
Data indentas pribadi berupa nama,tempat tanggal
lahir,jenis kelamin,dll
b.
Pencatatan hasil belajar siswa berupa
raport,nilai dan prestasi belajar siswa
c.
Hasil pencatatan tes berupa nilai hasil tes
siswamisal tes IQ dan tes olahraga,tes mengaji,dll
d.
Laporan penilaian diri sendiri berupa dafatar
riwayat hidup individu menilai diri sendiri berupa sifat baik dan sifat
buruknya
e.
Laporan lain yang berguna berupa missal surat
kesehatan dari rumah sakit,keterangan tidak mampu,dsb
G. Layanan Informasi
Kemampuan siswa untuk membuat keputusan yangbebas dan
bijaksana sangat tergantung dari iformasi yang tersedia.Informasiberupa tentang
perkerjaan,pendidikan,,social pribadi
1.
Sasaran layanan informasi
a.
Mengembangkan pandangan yang luas dan realistis
mengenai kesempatan-kesempatan dan masalah-masalah kehidupan di tiap pendidikan
b.
menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan
keinginan yang aktif untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai
pendidikan,perkerjaan,dan social pribadi
c.
mengembangkan ruang lingkup yang luas mengenai
kegiatan,pendidikan,perkerjaan,dan social pribadi
d.
membantu siswa untuk menguasai tekhnik
memperoleh dan menafsirkan informasi agar siswa semakin maju dalam
mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri
e.
mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan
membantu siswa dalam mengambil keputusan,penyesuaisan yang produktif dan
memberikan kepuasan pribadi
f.
menyediakan bantuan untuk membuat pilihan
tertentu yang progresif terhadap aktifitas
khusus sesuai dengan kemampuan bakat dan minat individu
2.
Jenis Informasi
Ada 3 macam yaitu informasi
pendidika,informasi perkerjaan dan informasi social pribadi
a.
Informasi pendidikan adalah data yang valid dan
berguna tentang semua jenis pendidikan sekarang dan yang akan dating contoh
peraturan sekolah,kegiatan ekstrakulikuler,organisasi sekolah,dll
b.
Informasi perkerjaan adalah data yang valid dan
berguna tentang posisi perkerjaan dn lapangan kerja contohnya lowongan lapangan
kerja,struktu dunia kerja,kualifikasi perkerja,criteria perkerjaan,dll
c.
Informasi social pribadi berkaitan dengan
memahaman diri sendiri dan orang lain contoh hubungan dengan
keluarga,pergaulan,etika,sopan santun,dll
BAB II
Konseling
A.
Pengertian Konseling
Pengertian konseling ada beberapa macam yang intinya:
1.
Konseling adalah proses belajar mengajar tatap
muka kantara konseli dan konselor
2.
Konseli memiliki kesukaran yang tidak bisa
diatasi sendiri dan meminta bantuan konselor
3.
Konseling hanya ditunjukkan kepada individu yang
normal yakni yang sudah menyadari hidup pribadinya
4.
Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis
dan dan khusus karena konseli dan konselor saling memahami dan saling mengenal
satu sama lain
5.
Konseling adalah proses belajar yang bertujuan
agar konseli dapat mengenal diri sendiri secara realistis dalam prses
pnyesuaisan terhadap lingkungannya
6.
Konseling membantu konseli untuk mengerti diri
sendiri,engekplorasi diri sendiri,dan dapat memimpin diri sendiri
7.
Dalam konseling diharap konseli dapat meruba
sikap sehingga menjadi lebih baik untuk kesejahteraan diri dan lingkungannya.
8.
Konseling bertujuan membantu individu menghadapi
masalah pribadi social maupun emosional yang sekarang atau yang akan dating
9.
Konseling bertujuan membantu individu untuk
mengadakan interpretasi ,fata-fakta dan mendalami arti nilai hidup pribadi,kini
dan mendatang
10.
Konseling membarikan bantuan kepada individu
untuk mengembangkan kesehatan mental,perubahan sikap dan tingkah laku
B.
Cara-cara pendekatan dalam konseling
1.
Pendekatan dengan latar belakang konseli yaitu
pndekstan yang paling umum untuk menghadapi konseli yang mempunyai masalah masa
lalu.memakai study case dan personal history >konselor harus memahami latar
belakang konseli dan mekaki sebagai petunjuk arti tingkah laku sekarang
2.
Konseling direktif yaitu pendekatan dimana
konselor selalu berinisiatf dan bertanggung jawab tanpa diminta oleh
konseli.pendekatan ini membutuhkan kematangan,pengalaman dan
latihan-latihan.biasanya iterapkan kepada konseli yang sulit mengungkapkan
masalahnya.
3.
Konseling non direktif.Yaitu kebalikan
pendekatan direktif dimana konseli yang aktif menyeritakan masalahnya kepada
konselor,sedangkan konselor menerima konseli seadanya.Konselor tidak memberikan
nasehat tapi hanya refleksi konseli sendiri sehingga konseli dapat memecahkan
masalahnya
4.
Pendekatan secara kooperatif yaitu pendekatan
yang menggabungkan 3 pendekatan diatas sehingga mendapatkan semua kelebihan dan
menghilangkan kekurangan pendekatan sebelumnya sehingga konseling menjadi lebih
efektif.
C.
Prinsip-prinsip konseling
1.
Konselor harus berhubungan baik dengan konseli
2.
Konselor harus memberikan kesempatan konseli
untuk berbicara dan mengekspresikan dirinya
3.
Konselor sebaiknya tidak memberikan kritik
kepada konseli dalam suatu proses konseling’
4.
Konselor sebaiknya tidak menyanggah konseli
5.
Konselor sebaiknya melayani konseli sebagai
pendengar yang penuh perhatian dan penuh pengertian dan diharapkan tidak
otoriter
6.
Konselor harus dapat mengerti perasaan dan
kebutuhan konseli
7.
Konselor haru s dapat menanggapi pembicaraan
dalam hubungannya dengan masa lalu konseli dan pengalaman-pengalamannya
8.
Konselor sebaiknya memperhatikan setiap
perbedaan pernyataan konseli khususnya mengenai nilai-nilai dan nada perasaan
konseli
9.
Konselor harus memperhatikan apa yang diharapkan
konseli dan apa yang hendak dikatakan konseli
10.
Konselor hendaknya berbicara dan berkata disaat
yang tepat
11.
Konselor aharu s memiki sifat menerima terhadap
konseling
D.
Komponen layanan konseling
1.
Personel
Tenaga yang diperlukan yakni konselor dibantu staff
professional dan tenaga tata usaha.Tenaga intinya dalah konselor,Seorang
konselor diharapkan seorang generalis sekaligus spesialis,kombinasi seniman dan
scientist ,memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan dan sikap
2.
Lingkungan fisik
Yaitu tempat melakukan konseling yang biasanya dianggap
remeh missal menggukana ruangan lain sebagai ruangan konseling,missal disamping
ruang administrasi,kadang-kadang kecil,dsb.Seharusnya ruangan konseling dbuat
khusus dengan ukurang yang luas minimal muat untuk 10 orang lalu
nyaman,tenang,dan jauh dari ruangan lain tapi dekat dengan kelas dilengkapi
meja kerja konselor dan meja kursi tamu,music dan gambar-gambar yang sesuai
3.
Penggunaan waktu kerja
Jika Konselor adalah pendidik yang professional biasanya
akan menyumbangkan kehaliannya pada program sekolah dan tak ada ahli lain yang
mengerjakannya.hal ini tentu saja menyita waktunya dalm memberikan layanan
konseling.Dalam kaitan dengan tugas konselor untuk menyelesaikan tanggung
jawabnya kama menurut Conant(1959) untuk 300 siswa dibutuhkan 1
konselor.Walaupn ada teacher-counselor tetap saja konselor professional
dibutuhkan andaikaiata ia berkerja 6 jam sehari maka 2 jam konseling 2jam
pengembangan karier,1 jam onsultasi dan 1 jam tindak lanjut
4.
Orientasi Profesional
Jika konselor ingin berkerja dengan efektif maka harus
mendapat dukungan dari orang lain missal staf sekolah dan organisasi
profesinyaIa dapat berkemang jika ia mampu mebari dan menerima serta berkerja
secara professional sesuai dengan kode etiknya.
BAB III
Layanan Konsultasi
A.
Pengertian Konsultasi
Konsultasi adalah salah satu
layanan bimbingan dan menjadi pentng karena banyak masalah akan lebih berhasil
bila ditangani secara tidak langsung bantuan konselor.Konsultasi secara umum
yaitu nasihat dari sesorang professional.Pengertian onsultasi dalam bimbingan
yaitu sebagai proses menyediakan bantuan teknis untuk guru,orang
tua,administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaki
masalah yang mebatas efektivitas siswa atau sekolah.
B.
Tujuan Konsutasi
Menurut Fullmer dan Bernard(1972) tujuan konsultasisebagai
berikut:
1.
Mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan
belajar bagi siswa,orang tua dan administrator sekolah
2.
Menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan
informasi diantara orang yang penting
3.
Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan
dan fungsi yang bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar
4.
Memperluas layanan para ahli
5.
Memperluas layanan pendidikan dari guru dan
administrator
6.
Membantu orang lain belaar dengan perilaku
7.
Menciptakan suatu lingkunga yang berisi semua
komponen lingkungan belajar yang baik
8.
Menggerakkan organisasi yang mandiri
C.
Langkah-langkah konsultasi
1.
Pre-entry:Konsultan menjelaskan
nilai-nilai,kebutuhan,asusmis,MoU dengan konseli
2.
Entry:Pernyataan masalah diungkap
3.
Pengupulan informasi:Pengumpulan informasi yang
menunjang masalah
4.
Merumuskan masalah:Penafsiran informasi untuk
menentukan tujuan yang ingin dicapai
5.
Menentukan pemecahan masalah:Maslah dianalisis
dan ditentukan solusinya untuk mengatasi masalah tersebut
6.
Menyatakan sasaran:Mebuat sasaran pencapaian
dalam satuan waktu an mengembangkan kondisi khusus
7.
Pelaksanaan rencana:Intervrensi dilakukan sesuai
petunjuk
8.
Penilaian:Memantau pelaksanaan dan pengukuran
hasil
9.
Tahap akhir:efek diharapkan kontinu,bisa menunda
ktifitas,mendesain kembali atau berhenti total
D.
Situasi Konsultasi
Tugas pertama konselor sebagai
konsultan yaitu mengidentifikasi situasi disekolah yang mengandung banyak
gangguan dan mencoba memperkenalkan konselor dalam situasi tersebut.
1.
Dengan guru kelas yaitu dengan membantu guru
untuk menghadapi siswa-siswanya sehingga dapat menerapkan metode mengajar yang
sesuai dan membantu permaslahan siswa dalam pelajaran.
2.
Dengan orang tua siswa karena peran orang tua
sangat berpengarh dalam perkembangan anak didik disekolah sehingga orang tua
dapat membantu perkembangan anak didik sehingga lebih maksimal kegiatannya
dapat berupa bertemu antara orang tua dan konselor secara rutin
3.
Dengan administrator sekolah yaitu untuk
menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan anak didik,program dan prosedu yang
dibutuhka oleh sekolah dan modifikasi yang sesuai dengan perkembangan siswa
BAB IV
Evaluasi terhadap
layanan bimbingan disekolah
A.
Tujuan
Menurut Raymond Hatch dan Bufford
Steffire(Kapunan,1974)tujuan evaluasi ada 10 yaitu:
1.
Menentukan luas dan sifat layanan bimbingan yang
disediakan oleh sekolah
2.
Menemukan efektivitas program bimibngan agar
berfungsi memenuhi kebutuhan warga sekolah,pemuda dan rang dewasa diluar
sekolah
3.
Mempertimbangakn aspek lain dari program
bimbingan yang mungkin dapat dimasukkan untuk perkembangan layanan bimbingan
dikemudian hari
4.
Menemukan tehnik dan prosedur yang efektif
5.
Menentukan sejauh mana program layanan bimbingan
terhadap perkembangan terhadapa keseluruhan program pendidikan sekolah
6.
Menetukan subangan yang telah diberikan program
khusus ini terhadap program umum pendidikan
7.
Membantu kepala sekolah,guru dan konselor
mengerti dan memenuhi kebutuhan siswa secara individual
8.
Menemukan pengukuran remedial yang diperlukan
untuk memantapkan program bimbingan
9.
Memberiakn semangat kepada semua staff bimbingan
unuk lebih giat untuk mengembangkan program bimbingan
10.
Menggunakan cara yang tepat menggunakan sumber
keyakinan masyarakat yang mungkin dipakai program bimbingan dikemudia hari
B.
Hal-hal yang harus dinilai terhadap layanan
bimbingan
1.
Inventory individual
a)
Penggunaan,ketepatan,dan keakuratannya juga
tersedianya data-data siswa
b)
Tujuan program testing
c)
Fleksibilitas program yang didasarkan pada
kemampuan dan minat para siswa
d)
Penggunaan berbagai macam alat untuk mengamankan
informasi siswa
e)
Efektivitas dari sumber-sumber bimbingan individual
yang tersedia
2.
Layanan informasi
a)
Informasi mengenai sumber-sumber kemungkinan dan
perwakilan yang tersedia dalam masyarakat
b)
Informasi perkerjaan dan pendidikan yang
tersedia dan mudah diperoleh
c)
Informasi kepada para siswa tentang berbagai
perkerjaan yang berbeda
d)
Metode penyebaran informasi perkerjaan
e)
Informasi kepada siswa mengenai kurikulum dan
kokurikuler yang tersedia
3.
Layanan Konseling
a)
Perencanaan yang stabil dan tetap untuk para
siswa mengenai masalah perkerjaan dan pendidikan
b)
Tersedianya konselor yang baik dan bermutu
c)
Siswa yang gagal dan sebab-sebab kegagalannya
d)
Fasilitas bimbingan dan konseling yang tersedia
dan dapat dipakai
e)
Perlengakapan untuk konseling individual
f)
Reaksi para siswa di aktifitas sekolah
g)
Masalah para siswa-jumlah dan jenisnya
4.
Layanan penempatan
a)
Kolerasi antara rencana pendidikan dan
perkerjaan sebelum dan sesuah siswa meninggalkan sekolah
b)
Alasan para siswa dalam pemilihan pendidikan dan
perkerjaan
c)
Bimbingan dan penempatan kerja para siswa yang
cocok bagi mereka
5.
Layanan tindak lanjut
a)
Sikaporang tua terhadap layanan bimbingan
b)
Perluasan penggunaan sumber masyarakat yang
tersedia
c)
Korelasi prestasi belajar siswa disekolah
menengah dan perguruan tinggi
d)
Jumlah siswa yang mengundurkan diri
6.
Program adiminstrasi dan organisasi bimbingan
a)
SIkap staff guru terhadap program bimbingan
b)
Bantuan yang diberikan guru terhadap pengadaan
informasi perkerjaan
c)
Masalah yang dihadapi staff dalam melaksanakan
layanan bimbingan
d)
Parsipasi para ahli jiwa dan spesialis lainnya
e)
Pandangan filsafat dan sasaran program bimbingan
f)
Korelasi sasaran bibingan dan sasaran yang siap
dilaksanaan
g)
Sikap kepala sekolah dan pengawas terhadap
program bimbingan
C.
Ciri-ciri program bimbingan yang efektif
1.
Ciri-ciri penilaian eksternal menurut Shertzr
dan Stone(1981)
a)
Perbandingan 1 konelor untuk 250-300 siswa
b)
Para konselor
minlimal memenuhi tuntutan ijazah yakni sarjana konseling
c)
Pencatatan data yang valid yang tersedia dan
dapat dipakai untuk setiap siswajika dibutuhkan
d)
Bahan informasi tersedia dan mudah
diperoleh,cukup up-to-date dan dapat melukiskan perubahan serta tuntutan dalam
bidang pendidikan dan perkerjaan
e)
Data-data hasil pengukuran cukup tersedia dan
dapat dipakai staf sekolah untuk membantu siswa secara individual
f)
Personil berorientasi pada percobaan dan
penilaian diri sendiri
g)
Efektivitas program bimbingan tidak hanya satu
kelas atau satu tingkatan tapi dilihat secara keseluruhan
h)
Tersedinaya fasilitas fisik yang media untuk
layanan bimbingannya
i)
Tersedianya anggaran keuangan yang memadai
2.
Ciri-ciri penilaian internal
a)
Program layanan bimbingan dinilai baik bila
dapat memenuhi kebutuhan siswa
b)
Kegunaan riil program bimbingan terletak pada
keseimbangan fungsi korektif,prevwntif,dan pengembangan
c)
Kualitas program tampa pada tujuannya yakni
harus terarah
d)
Keseimbanga program bmbingan adalah cir yang
esensial untuk organisasi yang baik
e)
Program bimbingan yang baik selalu memperhatikan
stabilitas
f)
Ciri lainnya yaitu kemampuan menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan
g)
Staff program bibmingan yang telah mendapat
penghagaan memiliki sikap moralyang tinggi
h)
Para petugas bbingan menangani masalah yang
rumut sehingga tidak mungkin selesai dengan waktu yang cepat
i)
Mendapat penghargaan dari masyarakat
j)
Progrma bimbingan tidak dapat dilepaskan
dariperlaku ana sebagai subye bimbingan
k)
Progra bimbingan yang baik ditandai dengan
pendekatan individual dan professional
3.
Ciri-ciri evaluasi
a)
Penilaikan harus bersifat menyeluruh
b)
Penilaian didasarkan kepada keseluruhan
perubahan perilaku individu
c)
Penilaian harus bern=manfaat bagi guru,orang tua
dan masyarakat
d)
Penilaian hatus kontinu
e)
Penilaian harus dikaitkan dengan kurikulum
sekolah
f)
Penilaian harus melibatkan semua petugas program
bimbingan
4.
Kriteria penilaian
a)
Menguruangi kegagalan
b)
Mempengaruhi masalah yang berkaitan dengan
disiplin
c)
Pemanfaatan sebanyak mungkin layanan konseling
d)
Mengurangi perubahan-perubahan program
e)
Memilih tujuan perkerjaan yang sesuai dengan
dirinya
BAB V
Landasan Historis
Bimbingan Konseling
A.
Perekembangan Layanan bimbingan di Amerika
Samapai abad 20 belum ada konselor
disekolah.Pada saat itu perkerjaan konselor masih ditangani oleh guru,Gerakan
bimbingan dimulai berkembang dampak dari revolusi industry,dan keragaman latar
belakang siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri.Tujuan program bimingan
disini adalah membantu siswa agar mampu (a)mengembangkan karakternya dengan
baiksebagai asset yang sangat penting untuk masuk dunia kerja,(b)mencegah
dirinya dari perilaku bermasalah,(c)menghubungkan minat perkerjaan dengan
kurikulum sekolah.
Bradley(John,J Pietrofesas
et.al.,1980) membuat tahapan perkembangan bimbingan yaitu:
1.
Vocational Exploration:Tahapan menekankan
analisis individual dan pasaran kerja
2.
Meeting Individual needs:Periode 40 s.d 50-an
yang enekankan kepada upaya membantu individu agar memperoleh kepuasan
hidupnya.
3.
Transisional Professionalism:Tahapan yang
mengfokuskan untuk upaya profesionalisme konselor
4.
Situational Diagnosis:pada tahun 1970-an sebagai
periode perubahan dan inovasi.Penekanan dalam analisis lingkungan dalam proses
bimbingan
B.
Perkembangan layanan Bimbingan diIndonesia
Dibicarakan
Secara terbuka pada tahun 1962.Ditandai dengan berubahnya system pendidikan di
SMA berubah menjadi SMA Gaya baru dimana waktu penjurusan dari kelas I menjadi
Kelas II.Perubahan inidisusul dengan kegiatan pengembangan layanan bimbingan
dan konseling disekolah dengan adanya rapat kerja,loka karya.Puncaknya yaitu
didirikannya juusan bimbingan dan penyuluhan di Fakultas Ilmu pendidikan IKIP
Negeri.Salah satunya di IKIP Negeri bandung paa 1963.Lalu gagasan in
diperkenalkan pada tahun 1970/1971.Gagasan pembangunan sekolah ini dituangkan
dalam program Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan(SMPP),yang dimaktubkan di
SK menteri pendidikan dan Kebudayaan No 0199/0/1973.Kemudian dilaksanakan
melalui proek pembaharuan pendidikan yang diberi nama Proyek Perintis Sekolah
Pembangunan(PPSM)Diujicobakan di * IKIP salah satunya IKIP Bandung dan
Jakarta.Secara formal bimbingan dan Konseling dprogramkan disekolah sejak
berlakunya kurikulum 1975.lau di tahun yang sama berdiri IKatan Petugas
Bimbingan Indonesia(IPBI)di Malang.Kemudian bimbingan karir dimasukkan saat
pergantian kurikulu 1975 ke 1984.Kemudian diberlakukan UU no 2/1989 tentang
system pendidikan nasional.Pada pasal 1 ayat 1 dsebutkan”pendidikan adalah
usaha sadar untuk menyiapkan pserta didik melalui kegiatan
bimbingan,pengajaran,dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
dating”.Kemudian diperkuat dengan Peraturan Pemerintah(PP) No 28 bab X pasal
25/1990 dan PP No.29 Bab X pasal 27/1990 ang menyatakan bahwa”Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan
pribadi,mengeal lingkungan,dan merencanakan masa depan”.Lalu dilanjutkan dengan
dikeluarkannya SK Menpan No.84/1993 tentang jabatan Fungsional Guru dan angka
kreditnya.Dalam pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program
bimbingan,melaksanankan program bimbingan,evaluasi pelaksanaan
bimbingan,analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut terhadap
program bimbigan terhadap perserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.Pada
tahun yang sama dikeluarkan Keputusan bersama kepala endikbud dengan kepala
BAKN No.0433/P/1993 dan No.26 tahun 1933 tentang petunjuk pelaksaan jabatan
fungsional Guru dan angka kreditnya,yang tercantum dalam bab III Pasal 4 ayat
1,2 dan 3.Lalu kemudian pada 2001 IPBI berubah nama menjadi Asosiasi Bimbingan
dan Konseling Indonesia(ABKIN).
BAB VI
Landasan Filosofis
Bimbingan dan Konseling
A.
Makna,Fungsi dan Prinsip-prinsip Filosofis
bimbingan dan Konseling
Menurut Sikun
Prinbadi(1981) filsafat adalah”usaha manusia untuk memperoleh pandangan atau
konsepsi tentang segala yang ada,dan apa makna hidup manusia dialam semesta
ini”.Fungsi filsafat tersebut dangan kaitannya terhadap layanan bimbingan
konseling,Prayitno dan Erman-anti(2003:203-204) mengemukakan pendapat
Belkin(1975) yaitu bahwa “Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tindakan
atau kegiatan yang semuanya diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana”.John
J Pietrofesa et al(1980)selanjutnya mengemukakan prinsip-prinsip filosofis
dalam bimbingan yaitu:
1.
Bimbingan hendaknya didasarkan pada kemuliaan
dan harga diri infdividu(klien) dan atas hak-haknya mendapat bantuan
2.
Bimbingan merupakan proses pendidikan yang
berkesinambungan.
3.
Bimbingan haru respect terhadap hak-hal klien
yang meminta bantuan
4.
Bimbingan
bukan prerogative kelompok khusus profesi kesehatan mental tapi dengan
kerjasama berdasarkan keahlian masing-masing
5.
Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam
merealisasikan potensi dirinya
6.
Bimbingan merupakan elemen pendidikan yang
bersifat individualisasi,personalisasi,dan sosialisasi
B.
Hakikat manusia
Sigmud Freud
mengemukakan hakikat manusia sebagai berikut:
1.
Manusia pada dasarnya bersifat
pesimistik,deterministic,mekanistik dan reduksionistik
2.
Manusia dideterminasi olh kekuatan
irasional,motivasi tak sadar,dorongan biogis,dan pengalaman masa kecil
3.
Dinamika kepribadian berlangsung melalui
pembagian energy psikis kelada Ide,ego,dan superego yang bersifat saling
mendominasi
4.
Manusia memiliki naluri-naluri seksual dan
agresif;naluri kehidupan dan kematian
5.
Manusia bertingkah laku diderteminasi olh hasrat
memperoleh kesenangan dan menghindari rasa sakit.
C.
Tujuan dan Tugas Kehidupan
Prayitna dan Erman
Amti(2002:10-13) mengemukakan model witner dan Sweeney tentangkebahagiaan dan
kesejahteraan Hidup serta upaya mengembangkan dan mempertahnkannya sepanjang
hayat.Menurut mereka cirri-ciri hidup sepanjang hayat ditandai 5 kategori
yaitu:
1.
Spiritualitas.Agama sebagai sumber initi hidup
sehat.DImensi lain aspek ini yaitu(1)kemampuan memberikan makna dalam
kehidupan,(2)Optimis terhadap kejadian-kejadian yang akan
dating,(3)diterapkannya niali-nilai dalam hubungannya antar orang dan
pengambilan keputusan.
2.
Pengaturan Diri.Seseorang yang mengamalkan hidup
sehat mempunya ciri-ciri: (1)rasa diri berguna,(2)pengendalian
diri,(3)pandangan realistic,(4)spontanitas dan kepekaan emosional,(5)Kemampuan
rekayasa intelektual,(6)pemecahan masalah,(7)kreatif,(8)kemampuan berhumor dan
(9)kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat
3.
Berkerja Dengan berkerja seseorang akan mendapat
keuntungan ekonomis(terpenihinya kebutuhan sandang,pangan dan
papan)Psikologis(rasa percaya diri,dan perwujudan diri)dan social(status dan
persahabatan)
4.
Persahabatan merupakan hubungan social baik
antar indvidu maupun dalam masyarakat secara lebih luas.Persabatan ini
memberikan tiga keutamaan yaitu dukungan emosional,dukungan materil dan
dukungan informasi
5.
Cinta.Dengan CInta hubungan seseorang dengan
oran glain akan cenderung menjadi intim,saling kerjasama,dan saling memberikan
komitmen yang kuat.Perkawinan secara signifikan berkontribusi terhadap
kebahagiaan hidup.
Sumber:Gunawan,Yusuf.1992,Pengantar Bimbingan dan Konseling,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar