Andai selembar kertas berwarna putih ukurannya A4 saudaranya A3 bolak balik kosong anda beri titik persis ditengahnya, Apa yang anda lihat???. Sebuah titik hitam dikertas putih???.atau sebuah putih dengan hitam ditengahnya?????. Kebanyakan dari kita akan memilih yang pertama yakni sebuah hitam di kertas putih. GAk salah sih emang cuma disini saya hanya menghimpun renungan dari titik hitam dikertas putih ini
1.Nikmat Allah
Kata ustadz saya Nikmat Allah itu bagaikan kertas putih tersebut dan titik hitam itu adalah nikmat-Nya yang dicabut. Kebanyakan dari kita terfokus pada titik hitam tersebut yup pada nikmat2-Nya yang dicabut kita jarang sekali mensyukuri Nikmat2-Nya yang lain yang tidak dicabut. Egois banget yah????. Udah gitu sering mengeluh dan menyerah pada keadaan dan yang paling parah itu sampai bunuh diri. Plis deh Nikmat Allah itu banyak. kan ada hadisnya yang bilang jika ranting pohon dijadikan pena dan air laut dijadikan tinta dan bumi dijadikan kertas maka tidak cukup untuk menulis nikmat Allah yang diberikan dan walaupun air laut itu habis dan diisi jumlah yang sama tetap tidak bisa menulis semua nikmat Allah yang diberikan kepada kita. JAdi pantaskah kita berputus asa dari rahmat Allah??. Gak kan
2. Kesalahan Manusia
Dari kertas tersebut kita lebih suka menyebutya sebuah titik hitam dikrtas putih, yakni yang kita perhatikan hanya titik hitam tersebut tanpa menengok putihnya kertas itu. Sama seperti manusia hanya melihat seseorang dari jeleknya saja tidak mau melihat kelebihan orang tersebut. Jka orang tersebut berbuat kabaikan maka tidak diperdulikan sedangkan jika orang tersebut berbuat keburukan maka diubar2 ke orang lain. Astagfirullah semoga kita tidak termasuk orang yang berbuat demikian. Orang tersebut sangat egois kenapa tidak dia mengkritisi orang lain tapi tidak mau dikritisi. Konsep islam mengajarkan kita untuk selalu mengintropeksi diri dan menegur jika ada orang lain yang berbuat salah tau kurang tepat. Caranyapunn sangat indah yakni dengan menegur secara halus tanpa menyakiti perasaan dan tidak lupa mendo'akan Subhanallah
Itu mungkin seikit pelajaran yang bisa kita ambil dari selembar kertas dengan titik hitam semoga bermanfaat Aamiin
1.Nikmat Allah
Kata ustadz saya Nikmat Allah itu bagaikan kertas putih tersebut dan titik hitam itu adalah nikmat-Nya yang dicabut. Kebanyakan dari kita terfokus pada titik hitam tersebut yup pada nikmat2-Nya yang dicabut kita jarang sekali mensyukuri Nikmat2-Nya yang lain yang tidak dicabut. Egois banget yah????. Udah gitu sering mengeluh dan menyerah pada keadaan dan yang paling parah itu sampai bunuh diri. Plis deh Nikmat Allah itu banyak. kan ada hadisnya yang bilang jika ranting pohon dijadikan pena dan air laut dijadikan tinta dan bumi dijadikan kertas maka tidak cukup untuk menulis nikmat Allah yang diberikan dan walaupun air laut itu habis dan diisi jumlah yang sama tetap tidak bisa menulis semua nikmat Allah yang diberikan kepada kita. JAdi pantaskah kita berputus asa dari rahmat Allah??. Gak kan
2. Kesalahan Manusia
Dari kertas tersebut kita lebih suka menyebutya sebuah titik hitam dikrtas putih, yakni yang kita perhatikan hanya titik hitam tersebut tanpa menengok putihnya kertas itu. Sama seperti manusia hanya melihat seseorang dari jeleknya saja tidak mau melihat kelebihan orang tersebut. Jka orang tersebut berbuat kabaikan maka tidak diperdulikan sedangkan jika orang tersebut berbuat keburukan maka diubar2 ke orang lain. Astagfirullah semoga kita tidak termasuk orang yang berbuat demikian. Orang tersebut sangat egois kenapa tidak dia mengkritisi orang lain tapi tidak mau dikritisi. Konsep islam mengajarkan kita untuk selalu mengintropeksi diri dan menegur jika ada orang lain yang berbuat salah tau kurang tepat. Caranyapunn sangat indah yakni dengan menegur secara halus tanpa menyakiti perasaan dan tidak lupa mendo'akan Subhanallah
Itu mungkin seikit pelajaran yang bisa kita ambil dari selembar kertas dengan titik hitam semoga bermanfaat Aamiin